Ilmuwan Rancang Algoritma untuk Mendengar Lumba-lumba 'Berbicara'

Oleh : Cinta Silvia - 12 December 2017 10:03 WIB

Lumba-lumba berinteraksi dengan suara siulan dan decakan. Saat ini, para ilmuwan telah menciptakan sebuah algoritma yang dapat menafsirkannya. Algoritma ini dapat mengidentifikasi pola decakan yang berbeda di antara jutaan decakan lainnya dari lumba-lumba liar. Para peneliti berharap teknologi ini bisa digunakan untuk membantu membedakan spesies lumba-lumba di alam bebas. Tim peneliti dari Scripps Institution of Oceanography di San Diego, merancang sensor akustik bawah laut otonom yang dapat merekam suara lumba-lumba di alam liar selama lebih dari setahun.Instrumen ini digunakan untuk mempelajari berbagai aspek populasi lumba-lumba, termasuk bagaimana keadaannya terpengaruhi oleh tumpahan minyak Deepwater Horizon, pengembangan sumber daya alam, dan perubahan iklim.

Namun, karena sensor tersebut merekam jutaan suara decakan, sulit bagi manusia untuk mengenali pola spesifik spesies dalam rekaman. Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti mengembangkan sebuah algoritma yang dapat memilih pola decakan secara konsisten dalam kumpulan data yang sangat besar.

Algoritma ini tidak diajarkan untuk mengenal pola yang sudah ada, tapi mereka menelusuri pola-pola dengan sendirinya. Selama uji coba, algoritma ini mampu mengidentifikasi pola konsisten dalam kumpulan data berisi lebih dari 50 juta suara decakan yang terekam di Teluk Meksiko dalam dua tahun. Tim penelitian menunjukkan bahwa algoritma tersebut dapat membantu mencocokkan spesies lumba-lumba lainnya, dan memantau lumba-lumba liar. Ini akan menjadi sebuah kemajuan besar pada sistem sekarang yang mengandalkan orang-orang untuk mengamati lumba-lumba dari kapal laut atau pesawat terbang. Para peneliti saat ini berencana untuk mengintegrasikan algoritma tersebut dengan metode pembelajaran yang mendalam untuk meningkatkan kemampuannya mengidentifikasi tipe suara decakan.

"Sangat menyenangkan untuk memikirkan bagaimana sebuah mesin pembelajaran algoritma yang biasa digunakan untuk suggest musik dan teman media sosial, dapat ditafsirkan ulang untuk membantu permasalahan penelitian ekologis. Ia menuturkan, inovasi teknologi telah membuka pintu mengenai dunia alam, dan kini telah banyak ruang untuk kreativitas dalam analisis dara ekologis. 

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :