"Bagaimana bisa, aktif di Facebook bisa memperpanjang usia? ah tidak mungkin", mungkin itu yang ada dipikran anda setelah membaca judul artikel ini. Tapi perlu anda tau, ini faktanya menurut para ahli.
Media sosial ternyata tidak hanya menambah pertemanan. Tapi media sosial ternyata juga bisa menambah usia seseorang.
Apakah Medsos (media sosial) khususnya Facebook memberi pengaruh baik atau buruk pada kehidupan kita? Pertanyaan ini tak mudah dijawab. Terlalu banyak faktor terlibat di dalamnya untuk menentukan jawaban atas pertanyaan tersebut,Penelitian pun dilakukan terhadap 12 juta pengguna Facebook dikaitkan dengan peluang untuk hidup lebih lama.
Dan ya, hal ini mungkin terjadi bila kehidupan di medsos adalah untuk memperkuat dan menambah kualitas hubungan di dunia nyata. Menurut sebuah studi yang belum lama ini dilakukan, media sosial telah dikaitkan dengan tingkat kematian yang menurun.
Artinya memiliki teman lebih banyak di Facebook benar-benar dapat membuat Anda hidup lebih lama.
Studi ini menegaskan bahwa kehidupan sosial yang ada dalam dunia maya benar-benar membawa manfaat di dunia nyata yang sama dengan kehidupan sosial di dunia nyata. Kehidupan sosial yang aktif dan banyak terlibat di berbagai kegiatan sosial dapat membuat seseorang menjadi lebih bahagia dan sehat, karena itu membantu mereka untuk hidup lebih lama. Oh ya, satu lagi. Tak perlu risau dengan jumlah ‘like’ yang didapat saat kita menulis status.
“Berinteraksi secara online (dunia maya) menyehatkan ketika aktivitas tersebut dilakukan seperlunya dan melengkapi interaksi offline (dunia nyata) yang telah ada,” kata William Hobbs yang melakukan penelitian ini.
“Hanya saja, kalau hal ini dilakukan dengan ekstrem yaitu menghabiskan banyak waktu dengan online tanpa menjalin hubungan nyata dengan orang orang lain maka efeknya pun bisa negatif,” lanjut Hobbs yang saat ini sedang menempuh kuliah doktoral di UC San Diego jurusan Ilmu Politik.
Penelitian ini dilakukan lebih dari 6 bulan dengan membandingkan antara angka kematian yang ada saat aktif memakai Facebook dengan pengguna yang masih hidup. Hal lain yang juga menjadi pertimbangan adalah jumlah teman di Facebook, seberapa banyak sering upload foto, seberapa rajin menulis status, dan mengirim pesan.
Itu belum semua. Masih ada lagi faktor lain yaitu status hubungan (relationship status), seberapa lama aktif di Facebook dan apakah smartphone-nya juga ada aplikasi Facebook.
Di tahun penelitian tersebut, rata-rata pengguna Facebook mengalami kematian 12 persen lebih rendah daripada yang tidak memakai Facebook. Tapi ini juga perkiraan kasar dari peneliti. Karena bisa jadi ada alasan sosial dan ekonomi yang harus dipertimbangkan antara pemakai dan non pemakai Facebook. Orang yang memunyai jaringan pertemanan rata-rata atau lebih banyak, hidup lebih lama daripada yang temannya sedikit.
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya tentang pertemanan secara offline atau di dunia nyata bahwa yang banyak teman, hidupnya bisa lebih lama.
Orang yang aktif di Facebook tapi memunyai kehidupan sosial di dunia nyata, hidupnya lebih lama daripada yang tidak. Hal ini terlihat dari posting foto-foto di Facebook terutama tentang aktivitas sosialnya.
Begitu juga dengan orang yang populer di Facebook atau biasa disebut seleb FB, apakah juga memunyai peluang hidup lebih lama daripada yang bukan? Ya kita tunggu saja penelitian lanjutan jika ada, tentang masalah ini.