Senyuman Bikin Panjang Umur Lho, Percaya ?

Oleh : Marissa Putri - 08 December 2017 13:26 WIB

1. Senyuman dapat memprediksi panjangnya usia
Sebuah penelitian tahun 2010 menunjukkan korelasi kekuatan senyuman 150 pemain Major League Baseball dengan panjang usia mereka. Penelitian didasarkan pada 150 foto-foto mereka dari tahun 1952. Mereka yang dianggap memiliki senyum Duchenne (asli, berseri) memiliki hidup rata-rata selama 80 tahun. Mereka yang hanya setengah tersenyum, hidup sampai sekitar usia 75. Sisanya yang sama sekali tidak tersenyum masuk dalam kelompok usia 72. Tentu saja senyum itu sendiri tidak menyebabkan umur panjang, tulis Psychology Today dalam situsnya, tetapi dengan tersenyum menunjukkan bagaimana orang-orang menjalani hidup mereka. 

2. Mengetahui karakter pasangan
Salah satu cara untuk mengetahui karakter calon pasangan adalah melalu buku tahunan sekolahnya. Peneliti DePauw University menganalisis senyuman ratusan lulusan dalam beberapa tahun foto buku tahunan, mereka menemukan bahwa 10 persen Smilers, sebutan mereka yang suka senyum, memiliki tingkat perceraian sekitar satu dari 20 orang. Mereka yang berada di bawah 10 persen kemungkinan besar lima kali lebih mungkin untuk bercerai. "Smilers cenderung lebih bahagia, lebih sosial, dan emosinya lebih stabil, semua ciri mengarah pada hubungan yang sukses," menurut Psychology Today sebagaimana ditulis oleh READERDIGEST. Tersenyum membuat orang lain ikut tersenyum serta mengarahkan ke tatanan sosial yang saling menular dan menguntungkan.

3. Terlihat lebih muda.
Penelitian baru negara Belanda pada 481 peserta, yang membuat berbagai bentuk wajah untuk mengekspresikan emosi yang berbeda, menemukan bahwa bahwa berdasarkan hasil komputerisasi dan perkiraan dari orang lain, peserta yang tersenyum tampak lebih muda dari usia mereka yang sebenarnya. Akan tetapi, peserta tersebut berusia di atas 40 tahun. , Mereka yang berusia di bawah 40 tampak lebih muda ketika mereka memasang ekspresi yang lebih netral, menurut ScienceDaily.

4. Kaum Hawa semakin menarik
Peneliti menemukan bahwa kaum Adam menilai kaum Hawa menjadi semakin menarik manakala melihat foto mereka dengan ekspresi senyum dibandingkan dengan foto ekspresi lainnya. Namun sebaliknya, penelitian pada tahun 2011 yang dimuat dalam jurnal Emotion tersebut menemukan bahwa wanita lebih tertarik dengan pria dengan ekpressi kaku dibandingkan yang berekspresi senyum. src="http://cat.hk.as.criteo.com/delivery/lg.php?cppv=1&cpp=0wVkWHx0Mis2RmJjbkRIT1ZFc2Z4cVJjcGdqTWF3ZXRHSS8vWUx2YXQ2ejdTU2dkV1VjNFN1SVpIVzFnV2svOE1EckJGdjUxSkxPczJ5MXp5SDArK2taSUgwQU5ZK2hTSkw1b0pycmlUTXdqeTVrWWVPSit5NjlkZkdyamlhbTNEdS9lMjdyQncrRGtzclN4ZUJPdUZIV1ZkM2Z1NmNBNkpGZGtzdW81b0J4LytWWVUyOG5nNzVsZXp2M2txdUQ1d1VQYk1La0U2V1JjaXc2TkZGMTdlczNac2xiRGE5Y1FDZW0xUGJGMVJCNi9aczcwPXw%3D" style="height:0px; width:0px" />

5. Penghilang stress
Bahkan ketika Anda memaksa untuk tersenyum, itu sudah membantu Anda terhindar dari stress. Hal tersebut disimpulkan dari penelitian HealthDay News yang menyuruh peserta memegang sumpit di mulut mereka. Studi lain dari University of Kansas menemukan bahwa tersenyum selama mengerjakan tugas yang berat mencegah datangnya stress. Sementara senyum yang tulus menangkal lebih banyak lagi datangnya stress. Lebih baik senyum terpaksa daripada tidak sama sekali.

6. Membuat melayang
Hal ini didasarkan pada peneltian Pedeatrics terhadap 28 ibu baru yang melihat foto-foto bayi mereka yang berusia dari 5 sampai 10 bulan. Reaksi ketika melihat foto tersebut membangkitkan aktivitas otak mereka. Ada yang senyum-senyum sendiri bahkan pikirannya melaya-layang seperti orang kecanduan narkotika. Namun reaksi akan berubah ketika mereka memperhatikan foto-foto bayi mereka yang sedih, tulis Medical News Today.

7. Satu otot bertanggung jawab untuk senyum yang tulus.
Apa yang membedakan senyum Duchenne dengan senyum palsu? Menurut penulis Marianne LaFrance, "ketika orang-orang yang benar-benar tersenyum, dalam ledakan emosi yang positif, tidak hanya untuk sudut-sudut mulut yang dikendalikan oleh otot utama zygomaticus, tetapi juga area mata. Hal ini menyebabkan meluasnya keriput di sekitar sudut luar mata dan otot tersebut juga bertanggung jawab untuk lipatan di kelopak mata atas. Kebanyakan orang tidak bisa melakukan itu dengan sengaja."

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :