Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma = biji, phyton = tumbuhan) meliputi semua tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi secara generatif dengan membentuk biji.
Di dalam biji (seed) terdapat calon individu baru (embrio sporofit atau lembaga) beserta cadangan makanan (endosperma) yang terbungkus oleh lapisan pelindung.
Spermatophyta merupakan anggota plantae sejati dan menghasilkan biji untuk perkembangbiakannya (kormofita berbiji ) sedang alat perkembangbiakannya tampak jelas dapat diamati sehingga disebut sebagai Phanerogamae. Tumbuhan berbiji meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji. Tumbuhan ini memiliki arti penting bagi organisme lain di bumi. Bahan makanan manusia dan hewan banyak yang berasal dari tumbuhan berbiji.
Dapatkah kamu menyebutkan biji-bijian yang menjadi makanan hewan dan manusia? Untuk dapat mengenali keanekaragamannya kita harus mempelajari berbagai ciri, daur hidup dan habitatnya. Semua tumbuhan berbiji adalah heterospora, yang berarti memiliki dua jenis sporangia berbeda. Megasporangia menghasilkan megaspora yang akan menjadi gametofit betina, dan mikrosporangia menghasilkan mikrospora yang akan menjadi gametofit jantan.
Megaspora terbentuk dalam megasporangium yang dilindungi oleh integumen, yang secara keseluruhan struktur tersebut disebut ovulum atau bakal biji. Perkembangan megaspora inilah yang akan membentuk sel telur (ovum), jika ovum dibuahi oleh sel sperma maka akan tumbuh menjadi zigot. Zigot berkembang menjadi embrio sporofit. Keseluruhan bakal biji akhirnya berkembang membentuk biji.
Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, tumbuhan berbiji digolongkan menjadi dua golongan, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Sumber : Youtube Utak Atik Otak
URL : https://youtu.be/7sNgU0a8c0w
A. Cara Hidup dan Habitat Spermatophyta
Pada umumnya Spermatophyta bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil untuk berfotosintesis. Contohnya Eucalyptus sp. dan Aster sp. Namun, ada pula yang tidak memiliki klorofil sehingga hidup parasit pada tumbuhan lainnya untuk mendapatkan zat organik, contohnya Cuscuta sp. (tali putri) yang bersifat parasit penuh. Benalu (Dendrophthoe pentandra, Scurrula atropurpurea) bersifat setengah parasit karena mendapatkan air dan garam mineral dari tumbuhan lain, tetapi memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis.
Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang beradaptasi dengan baik di lingkungan darat, meskipun ada pula yang tumbuh di lingkungan air. Spermatophyta yang hidup di air, misalnya teratai dan eceng gondok. Spermatophyta yang hidup di darat dapat hidup bebas di tanah, epifit di pohon, atau parasit pada tumbuhan lainnya. Spermatophyta yang hidup epifit, misalnya Coelogyne pandurata (anggrek hitam).
B. Ciri-Ciri Tubuh Spermatophyta
1. Bentuk dan Ukuran Tubuh Spermatophyta
Spermatophyta tergolong Cormophyta karena dapat dibedakan dengan jelas bagian-bagian tubuhnya yang meliputi akar, batang, dan daun. Tubuhnya makroskopis dengan ukuran yang bervariasi. Ada Spermatophyta yang herukuran hanya beberapa sentimeter, misalnya rumput-rumputan (Graminae), namun ada pula yang berukuran besar hingga berdiameter 7 m dengan tinggi 115 m, misalnya redwood (Sequoiadendron giganteum dan Sequoia sempervirens) di Redwood National and State Park California, Amerika (Gambar 7.22).
Bentuk tubuh Spermatophyta dapat dibedakan atas semak, perdu, pohon, dan liana.
- Semak (berbatang pendek, merayap, berumpun), contohnya rumput teki (Cyperus rotundus) dan serai (Andropogon nardus).
- Perdu (berbentuk seperti pohon tetapi batangnya kecil dan pendek), contohnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dan cabai (Capsicum annuum). .
- Pohon (berbatang besar dan tinggi), contohnya jambu air (Eugenia aquea) dan jati (Tectona grandis).
- Liana (berbentuk seperti tali tambang dan tumbuh melilit pada pohon lain, contohnya rotan (Calamus rotang) dan sirih (Piper betle).
2. Struktur dan Fungsi Tubuh Spermatophyta
Tumbuhan berbiji yang kita lihat merupakan generasi sporofit (2n). Sementara generasi gametofit (n) sudah tereduksi dan terikat pada sporofitnya atau dikelilingi oleh jaringan sporofit. Bentuk sporofit tumbuhan berbiji memiliki akar, batang, dan daun. Akar dapat berbentuk serabut atau tunggang. Batang ada yang berkambium, ada pula yang tidak berkambium. Daun memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Tulang daun berbentuk lurus, menyirip, atau menjari. Tumbuhan berbiji memiliki pembuluh angkut, baik xilem maupun floem, pada akar, batang, maupun daunnya.
Spermatophyta memiliki alat perkembangbiakan generatif berupa strobilus atau bunga. Strobilus dimiliki oleh Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka), sedangkan bunga dimiliki oleh Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
Berdasarkan letak bakal biji atat, bijinya, tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dikelompokkan menjadi dua divisi, yaitu sebagai berikut.
- Gymnospermae atau Pinophyta (tumbuhan berbiji terbuka) adalah kelompok tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindungi oleh daun buah (karpel) atau bijinya berada pada bilah-bilah strobilus berbentuk sisik.
- Angiospermae atau Magnoliophyta (tumbuhan berbiji tertutup) adalah kelompok tumbuhan yang bakal bijinya terlindungi oleh daun buah. Daun buah merupakan ovarium (megasporofil) yang sudah matang dan dindingnya menebal atau berdaging.
1. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
a. Ciri-ciri umum
Tumbuhan berbiji terbuka dapat berupa perdu atau pohon. Semua tumbuhan berbiji terbuka memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem. Tumbuhan berbiji terbuka, tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji tertutup merupakan kelompok tumbuhan Tracheophyta, yaitu kelompok tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem. Yang membedakan tumbuhan ini dengan tumbuhan berbiji terbuka adalah bakal bijinya terdapat di luar permukaan megasporofilnya atau analoginya disebut sisik pendukung bakal biji, yang berkelompok menjadi strobilus berkayu dan disebut runjung, kecuali pada tanaman pakis haji (Cycas rumphii).
Tumbuhan ini tersebar luas di hutan-hutan dan pegunungan berupa pohon berkayu yang tingginya sampai lebih dari 30 cm pernahkah kamu melihat pohon pinus ? pohon yang selalu hijau sepanjang masa kini banyak di tanam di halaman-halaman rumah. Disebut tumbuhan biji terbuka karena bijinya tidak di lindungi kulit buah. Bunga sesungguhnya tidak ada, alat perkembangbiakan berupa badan yang di sebut strobilus (rujung). Strobilus jantan merupakan kumpulan kantung-kantung sari yang berisi serbuk sari yang mengandung sel sperma. Strobilus betina mengadung bakal biji yang berisi sel telur. Bakal biji terbuka langsung di datangi oleh serbuk sari yang terbawa angin. Batang utama lurus ke atas berkayu berkas pengangkut tersusun dalam suatu lingkaran dan memiliki kambium umumnya batang memiliki saluran resin bentuk daun bermacam-macam, kaku dan mengandung berkas pengangkut sistem akar tunggang cabang-cabang menyebar di dalam tanah.
2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Sekarang ini Angiospermae merupakan tumbuhan yang dominan, beraneka ragam, dan menempati daerah persebaran yang paling luas di permukaan bumi. Diperkirakan hingga sekarang terdapat sekitar 250.000 spesies Angiospermae.
Ciri-ciri umum
Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di dalam struktur yang tertutup yang disebut daun buah (carpels). Daun buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan majemuk yang disebut bunga. Pada umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, atau herba. Di antara Angiospermae ada yang hidup tahunan ada yang semusim, berumah satu atau berumah dua. Angiospermae berarti biji diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun buah, yaitu bakal buah. Namun, sekarang tumbuhan ini disebut juga tumbuhan bunga yang merupakan anggota dari divisio Anthophyta. Tumbuhan bunga merupakan tumbuhan yang paling dikenal, lebih dari 95% tumbuhan biji yang ada di bumi adalah tumbuhan bunga. Ukuran tubuhnya bervariasi mulai dari jenis tumbuhan Eucalyptus yang tingginya dapat mencapai 100m sampai pada rumput-rumput kecil. Banyak manfaat tumbuhan ini, seperti biji-bijian sebagai makanan, sayuran, bahan pakaian, makanan ternak, dan bahan obat-obatan.