Ini bertujuan supaya anak terbiasa terbuka, nggak segan, dan mau membicarakan apa yang dia alami atau rasakan ke orang tuanya, Bun. Sehingga, kita sebagai orang tua pun enak nih kalau mau membicarakan sesuatu ke anak, termasuk hal yang dianggap tabu sekalipun seperti pornografi. Kata psikolog anak dari Tiga Generasi Anastasia Satriyo yang akrab disapa Anas, berkomunikasi yang lancar sama anak harus dipupuk sejak mereka kecil.
Misalnya saat si kecil berusia bayi, ketika kita mandikan dan suapin, sering-sering ajak mereka ngobrol, Bun. Jadi, kita ajak anak ngobrol kalau menu makanan hari itu ada wortelnya nih terus rasanya pasti enak. Selain itu, kita juga bisa kasih anak banyak pertanyaan. Jadi, nggak cuma nyuruh-nyuruh doang, Bun.
"Kadang kita suka lupa interaksi kita kebanyakan nyuruh, bukan meluangkan waktu ke anak supaya bisa berinteraksi kayak ke teman. Contohnya kita tanya ke anak dia lagi main apa, terus tokoh di mainannya kok dia suka sih. Nah, pengalaman komunikasi kayak gitu memperlancar komunikasi orang tua ke anak," tutur Anas waktu ngobrol sama HaiBunda.
Khusus buat bunda dan ayah yang punya anak usia 2-3 tahun, jangan heran kalau mereka jadi cerewet karena banyak tanya nih. Ya, walaupun kadang kita capek banget ya, Bun, nanggepin pertanyaan anak yang itu-itu aja dan diulang terus. Tapi, kalau kita tahu saat itulah anak lagi menyerap segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Alhasil, semua hal ditanyain sama dia.
"Semuanya ditanya. Jadi orang tua perlu tahu itu memang masanya anak lagi banyak tanya. Nah, kalau kita jawabnya dengan santai dan tenang, cari tahu sama-sama soal pertanyaan anak, itu bisa bantu memperlancar komunikasi kita juga," tambah Anas.
Sehingga, kalau nanti dia bingung soal sesuatu misalnya pornografi, karena ada pengalaman selama ini ketika bertanya selalu ditanggapi orang tuanya, anak merasa nyaman menanyakan hal itu, Bun. Sebaliknya, kalau kita biasa menanggapi pertanyaan anak ala kadarnya, anak bisa nggak terbiasa menyampaikan atau mengkomunikasikan apa yang dia alami karena secara nggak sadar, kita menutup pintu komunikasi dengan si kecil. Hiks, jangan sampai begitu ya, Bun.