Di sebuah kampung hutan bakau di Layag-Layag, Filipina, seluruh anak-anak harus berenang sepanjang 2 km ke sekolah setiap harinya karena ketiadaan akses jalan raya.
“Pakaian kami basah dan biasanya kami terluka. Airnya cukup dalam,” kata Nadzra Mutalib, salah satu anak-anak dari kampung Layag-Layag, pada Our Better World, program kisah inspiratif dari Singapore International Foundation.
Anak lain, Sherlene Amirul, juga bercerita mengenai tantangan yang harus ia hadapi setiap hari berangkat ke sekolah. “Kami memakai pakaian jelek saat berenang ke sekolah, saat kita telah sampai di kota, kami mengganti pakaian dengan seragam sekolah.”
Air benar-benar menjadi penghalang bagi mereka untuk meraih cita-cita mengenyam pendidikan.
Setelah menyaksikan perjuangan anak-anak tersebut, Jay Jaboneta dan Dr. Anton Mari H. Lim mendirikan Yellow Boat of Hope Foundation.
“Yellow Boat of Hope Foundation fokus pada membantu anak-anak yang kurang beruntung mengakses pendidikan,” kata Dr. Anton Mari Lim, salah satu pendiri Yellow Boat of Hope Foundation to Our Better World.
Dimulai dari satu kapal untuk mengantar 25-30 anak ke sekolah, mereka segera sadar bahwa bantuan mereka tidak cukup.
“Memberi anak-anak akses fisik ke sekolah tidak menjamin mereka tetap sekolah. Dari situlah advokasi kami berkembang,” kata Dr. Lim.
Yellow Boat of Hope Foundation kini juga menyediakan bantuan medis, perlengkapan sekolah, dan membantu orang tua mereka mencari nafkah.
Kapal yang digunakan untuk mengantar anak-anak ke sekolah kini membantu para nelayan kampung tersebut untuk meningkatkan pendapatan.
Sungguh menakjubkan bagaimana gagasan sederhana telah membantu lebih dari 40 komunitas dan 8000 anak-anak.
“Akhirnya kami tidak perlu berenang dan terluka lagi untuk pergi ke sekolah,” kata Mutalib senang.
Ingin membantu anak-anak untuk ke sekolah?
Cari tahu cara untuk terlibat dengan gerakan ini.
A story by Our Better World telling stories of good to inspire action.