Robot dengan kecerdasan buatannya sudah dan akan terus mengambil alih pekerjaan manusia. Ini bukan paranoid yang tidak beralasan, memang inilah faktanya. Pabrik-pabrik sudah menggunakan robot bahkan pesawat tanpa awak mulai beterbangan di langit kita.
Dan tidak hanya itu saja, akhir-akhir ini ada beberapa pekerjaan manusia lain yang mungkin tidak terpikirkan olehmu sudah diambil alih juga. Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut 5 pekerjaan manusia yang sudah diambil alih robot.
1. Penulis novel.
Percaya atau tidak, beberapa karya fiksi telah ditulis oleh robot bahkan salah satunya hampir memenangkan penghargaan sastra. Salah satu buku pertama yang ditulis oleh robot adalah sebuah novel Rusia berjudul True Love.
Bahkan di Rusia novel ini adalah salah satu novel terlaris di tahun itu. Namun novel buatan robot yang paling menyita perhatian dunia berjudul "The Day A Computer Writes A Novel".
Dikutip dari Latimes.com, seorang programer asal Jepang memberikan ringkasan plot, beberapa karakter, dan sebuah buku untuk digunakan sebagai inspirasi gaya penulisan lalu membiarkan robotnya menuliskan seluruh ceritanya. Kemudian dia memasukkan robotnya ke dalam suatu kontes sastra dan berhasil melewati babak pertama.
2. Kritikus makanan.
Ketika mantan perdana menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, mulai bosan dengan tiruan-tiruan makanan Thailand di seluruh dunia, dia menuntut suatu perubahan. Sehingga dia memanggil kabinetnya untuk melakukan sebuah rapat dan menghasilkan sebuah solusi, mereka membutuhkan sebuah robot.
Dilansir dari bbc.com, pemerintah Thailand menyebut robot kritikus ciptaan mereka sebagai e-Delicious, sebuah proyek rahasia yang menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam pengembangannya. e-Delicious diprogram untuk mengevaluasi masakan Thailand, memiliki sensor dalam mengukur kesimbangan 6 cita rasa khas Thailand; manis, asam, pahit, asin, gurih-pedas dan aroma.
e-Delicious juga memiliki sensor yang dapat menilai tampilan penyajian di atas piring, salah satu yang paling penting dalam masakan Thailand. Proyek ini sendiri menghabiskan biaya ratusan ribu dolar atau sekitar sepertiga dari anggaran Badan Inovasi Nasional mereka.
3. Bayi
Tingkat kelahiran di Jepang terus menurun drastis. Ini disebabkan orang-orang Jepang memilih untuk tidak menikah, atau pasangan yang terlalu sibuk bekerja. Sehingga mendapati sebuah kekosongan dalam diri mereka, yaitu cinta dari seorang anak.
Dilansir dari Theguardian.com, departemen non-otomotif Toyota menggunakan peluang ini untuk menciptakan robot bayi bernama The Kirobo Mini. Robot ini diciptakan khusus untuk menggantikan hubungan emosional yang terjadi antara ibu dan bayinya.
Robot ini didesain layaknya bayi pada umumnya yang mengalami kesulitan dalam belajar berjalan, fitur ini dirancang khusus untuk memicu naluri keibuan. The Kirobo Mini juga dilengkapi sebuah kamera sehingga dia bisa mengenali wajah seseorang yang berbicara kepadanya dan dapat merespon balik.
Sederhananya, The Kirobo Mini adalah bayi robotik, namun tidak pernah menangis dan berukuran cukup kecil sehingga muat di saku.
4. Supporter klub bisbol.
Dilansir dari bbc.com, tim bisbol asal Korea, Hanwha Eagles mengalami kekalahan beruntung yang cukup panjang. Mereka mulai kesulitan mengisi bangku penonton disebabkan para fans yang kecewa dengan performa tim kesayangannya.
Sehingga mereka menempatkan sekelompok robot untuk mengisi kekosongan tersebut. Robot-robot tersebut diprogram untuk berteriak, menyanyikan chants, membuat aksi gelombang ombak, dan hampir semua hal yang manusia lakukan. Fans yang enggan datang ke stadion bisa login ke robot tersebut dan menonton melalui sambungan internet.
5. Pembuat robot.
Setelah melihat berbagai pekerjaan yang sudah diambil alih robot di atas, sepertinya di masa depan satu-satunya pekerjaan yang bisa dilakukan oleh manusia hanyalah membuat robot. Tapi faktanya, ada robot yang mampu membuat robot.
Di Jepang, sudah ada pabrik yang hanya diisi oleh robot yang membuat robot lainnya. Semua mesin bekerja 24 jam tanpa pengawasan manusia, robot-robot itu bisa membuat sekitar 50 robot baru setiap harinya. Manusia hanya mengecek ke pabrik itu sebulan sekali.
Dikutip dari gizmodo.com, Universitas Cambridge yang bekerja sama dengan ETH Zurich bahkan menciptakan robot yang tidak hanya bisa membuat robot tapi juga bisa menganalisa dan memperbaiki desain robot.