Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) akan mengirimkan mahasiswanya ke Thailand. Program pengiriman mahasiswa ini merupakan hasil kerjasama antara FBS Unesa dengan Walailak University (WU) Provinsi Nakhon Si Tammarat, Thailand Selatan.
Dekan FBS Unesa, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd mengatakan para mahasiswa akan mengajarkan bahasa Indonesia sebagai native speaker di WU dan mengajar di sekolah menengah di Wilayah Nakhon. Di sana, para mahasiswa Unesa akan tinggal selama dua bulan. Program ini sangat bermanfaat agar mahasiswa FBS Unesa memiliki pengalaman internasional.
“Lokasi sekolah sudah diurus oleh WU. Kalau di kita seperti sekolah mitra Unesa untuk tempat ber-PPL,” terang Bambang, dikutip dari laman resmi Unesa, Jumat (2/9).
Bambang mengungkapkan, mahasiswa yang dikirim ke WU akan mendapatkan gratis penginapan di asrama. Mahasiswa hanya dibebani biaya listrik AC sekitar Rp.100.000 per bulan, biaya makan yang harganya relatif sama dengan di Indonesia.
“Istilahnya hanya pindah kos. Di Indonesia, mahasiswa kita yang kos kan juga harus beli makanan. Ya belanjanya di kos-kosan dipindah di sini. Tinggal tambah biaya transpor pesawat PP Indonesia-Thailand yang relatif murah saat ini,” terang Bambang.
Bambang, yang menjadi narasumber dan reviewer untuk instrumen penilaian kemampuan berbahasa Indonesia menilai bahwa instrumen yang dikembangkan sudah cukup baik. Instrumen iitu telah melalui uji coba.
Lebih lanjut Bambang menekankan perlunya instrumen yang tepat sasaran, yakni perlu dikembangkana instrumen kemampuan berbahasa Indonesia untuk calon peserta yang akan studi (akademis), bekerja, atau untuk keperluan komunikasi dasar sehari-hari. Dalam diskusi yang dihadiri para pengembang, baik yang berasal dari Indonesia maupun pihak WU, Bambang memberikan banyak masukan, terutama terkait dengan materi tes dan model soal.