Irisan Kerucut dalam matematika merupakan lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua dimensi, dimana kurva tersebut terbentuk dari irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Terdapat 4 macam irisan kerucut, yaitu lingkaran, parabola, elips serta hiperbola.
DEFINISI
Lingkaran
Lingkaran merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu.
- Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran
- Jarak yang sama itu disebut jari-jari/radius (r)
Luas lingkaran = π.r2 (r = jari-jari)
Contoh gambar:
Lingkaran dengan pusat (0, 0) dan jari-jari 2
Parabola
Parabola merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik dan sebuah garis tertentu.
- Titik itu disebut fokus/titik api (F)
- Garis tertentu itu disebut garis direktris/garis arah
- Garis yang melalui F dan tegak lurus dengan garis arah disebut sumbu simetri parabola
- Titik potong parabola dengan sumbu simetri disebut puncak parabola
- Tali busur terpendek yang melalui F disebut Latus Rectum → tegak lurus dengan sumbu simetri
Contoh gambar:
Parabola horisontal dengan puncak (0,0), fokus (1, 0), dan garis arah x = –1
Parabola vertikal dengan puncak (0,0), fokus (0, 1), dan garis arah y = –1
Elips
(1) Elips merupakan tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap 2 titik tertentu tetap.
- Jumlah jarak itu = 2a (untuk elips horisontal) atau 2b (untuk elips vertikal)
- Kedua titik tetap itu disebut fokus (F) → jarak antara F1 dan F2 adalah 2c
(2) Elips merupakan tempat kedudukan semua titik yang perbandingan jaraknya terhadap sebuah titik dan sebuah garis tetap = e (eksentrisitet), dimana 0 < e < 1
- Titik itu adalah fokus (F), dan garis itu adalah garis arah.
- Ruas garis yang melalui kedua fokus dan memotong elips disebut sumbu mayor
- Pusat elips adalah titik tengah F1 dan F2
- Ruas garis yang melalui pusat, tegak lurus sumbu mayor dan memotong elips disebut sumbu minor
Luas Elips = π.a.b (a = ½ panjang horisontal; b = ½ panjang vertikal)
Contoh gambar:
Elips horisontal dengan pusat (0, 0), puncak-puncak (5, 0), (–5, 0), (0, 4), (0, –4), fokus (3, 0), (–3, 0), dan garis arah x = ±25/3
Elips vertikal dengan pusat (0, 0), puncak-puncak (√2, 0), (–√2, 0), (0, 2), (0, –2), fokus (0,√2), (0, –√2), dan garis arah y = ±2√2/3
Hiperbola
(1) Hiperbola merupakan tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap 2 titik tertentu tetap
- Selisih jarak itu = 2a (untuk elips horisontal) atau 2b (untuk elips vertikal)
- Kedua titik tetap itu disebut fokus (F) → jarak antara F1 dan F2 adalah 2c
(2) Hiperbola merupakan tempat kedudukan semua titik yang perbandingan jaraknya terhadap sebuah titik dan sebuah garis tetap = e , dimana e > 1
- Titik-titik tertentu itu disebut fokus (F1 dan F2)
- Garis yang melalui titik-titik F1 dan F2 disebut sumbu transvers (sumbu utama)/ sumbu nyata
- Titik tengah F1 dan F2 disebut pusat hiperbola (P)
- Garis yang melalui P dan tegak lurus sumbu transvers disebut sumbu konjugasi (sumbu sekawan)/ sumbu imajiner
- Titik-titik potong hiperbola dan sumbu transvers disebut puncak hiperbola
- Garis yang melalui fokus dan tegak lurus pada sumbu nyata dan memotong hiperbola di 2 titik → ruas garis penghubung kedua titik tersebut = Latus Rectum
Contoh gambar:
Hiperbola horisontal dengan pusat (0, 0), puncak (2, 0), (–2, 0), fokus (√6, 0), (–√6, 0), dan asimtot y = ± ½√2 x
Hiperbola vertikal dengan pusat (0, 0), puncak (√2, 0), (–√2, 0), fokus (0, √6), (0, –√6), dan asimtot y = ± ½√2 x
PERSAMAAN
Perhatikan beberapa Tips berikut ini :
Cara membedakan persamaan-persamaan irisan kerucut:
- Pada persamaan Lingkaran: koefisien x2 dan y2 sama
- Pada persamaan Parabola: hanya salah satu yang bentuknya kuadrat (x2 saja atau y2 saja)
- Pada persamaan Elips: koefisien x2 dan y2 bertanda sama (sama-sama positif atau sama-sama negatif)
- Pada persamaan Hiperbola: koefisien x2 dan y2 berbeda tanda (salah satu positif, yang lain negatif)
Contoh:
- 3x2 + 3y2 + 6x + y = 5 → Persamaan Lingkaran
- 3x2 + 3y + 6x = 5 → Persamaan Parabola
- 3x2 + y2 + 6x + y = 5 → Persamaan Elips
- 3x2 – 3y2 + 6x + y = 5 → Persamaan Hiperbola
KEDUDUKAN TITIK TERHADAP IRISAN KERUCUT
Dalam mencari kedudukan titik terhadap irisan kerucut dapat menggunakan cara sebagai berikut :
- Jadikan ruas kanan pada persamaan irisan kerucut = 0
- Masukkan koordinat titik pada persamaan:
→ Jika hasil ruas kiri < 0 → titik berada di dalam irisan kerucut
→ Jika hasil ruas kiri = 0 → titik berada tepat pada irisan kerucut tersebut
→ Jika hasil ruas kanan > 0 → titik berada di luar irisan kerucut
Contoh:
Tentukanlah kedudukan titik (5, –1) terhadap elips dengan persamaan 3x2 + y2 + 6x + y = 5?
Penyelesaian :
3x2 + y2 + 6x + y – 5 = 0
Ruas kiri: 3.52 + (–1)2 + 6.5 + (–1) – 5 = 75 + 1 + 30 – 1 – 5 =100
→ 100 > 0, jadi titik (5, –1) berada di luar elips tersebut
KEDUDUKAN GARIS TERHADAP IRISAN KERUCUT
Dalam mencari kedudukan garis terhadap irisan kerucut dapat digunakan cara berikut ini.
- Persamaan garis dijadikan persamaan x = … atau y = …
- Substitusikan persamaan garis itu pada persamaan irisan kerucut, sehingga menghasilkan suatu persamaan kuadrat.
- Hitung nilai Diskriminan (D) dari persamaan kuadrat tersebut (Ingat! D = b2 – 4.a.c)
→ Jika D < 0 → garis berada di luar irisan kerucut
→ Jika D = 0 → garis menyinggung irisan kerucut di 1 titik
→ Jika D > 0 → garis memotong irisan kerucut di 2 titik
Contoh:
Tentukanlah kedudukan garis x + 2y = 4 terhadap parabola dengan persamaan 3x2 + 3y + 6x = 5
Penyelesaian :
Garis: x = 4 – 2y
3(4 – 2y)2 + 3y + 6(4 – 2y) – 5 = 0
3(16 – 16y + 4y2) + 3y + 24 – 12y – 5 = 0
48 – 48y + 12y2 + 3y + 24 – 12y – 5 = 0
12y2 – 57y + 67 = 0
D = b2 – 4.a.c = (–57)2 – 4.12.67 = 33
Karena D > 0 maka garis x + 2y = 4 memotong parabola tersebut
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG
dalam hal ini m merupakan gradien.
Persamaan garis singgung pada titik (x1, y1)
Dalam menyelesaikan persamaan garis singgung ini selalu gunakanlah sistem bagi adil, dimana
(…)2 menjadi (…).(…)
(…) menjadi ½ (…) + ½ (…)
Pada salah satu (…) titik ke persamaan hasil bagi adil akan dimasukkan koordinat titik yang diketahui
- Jika titik terletak pada irisan kerucut, akan menghasilkan persamaan garis singgung
- Jika titik terletak di luar irisan kerucut, akan menghasilkan persamaan garis polar
Kemudian potongkan garis polar dengan irisan kerucut untuk mendapatkan 2 titik potong
Selanjutnya masukkan kedua titik potong itu ke dalam persamaan hasil bagi adil untuk mendapatkan 2 buah persamaan garis singgung
Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut :
Contoh 1:
Tentukanlah persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 + 4x = 13 pada titik (2, 1)?
Jawab :
(2, 1) terletak pada lingkaran (22 + 12 + 4.2 = 13)
Persamaan bagi adil:
x1.x + y1.y + 2.x1 + 2.x = 9
Masukkan (2, 1) sebagai x1 dan y1:
2.x + 1.y + 2.2 + 2.x = 9
4x + y – 5 = 0 → persamaan garis singgung
Contoh 2:
Tentukanlah persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 + 4x = 13 pada titik (4, 1)?
Jawab :
(4, 1) terletak di luar lingkaran (42 + 12 + 4.4 = 33 > 16)
Persamaan bagi adil:
x1.x + y1.y + 2.x1 + 2.x = 9
Masukkan (4, 1) sebagai x1 dan y1:
4.x + 1.y + 2.4 + 2.x = 9
6x + y – 1 = 0 → persamaan garis polar
y = 1 – 6x
Substitusikan persamaan garis polar ke dalam persamaan lingkaran:
x2 + (1 – 6x)2 + 4x – 13 = 0
x2 + 1 – 12x + 36x2 + 4x – 13 = 0
37x2 – 8x – 12 = 0
Selanjutnya gunakan rumus abc untuk mencari akar-akarnya:
Masukkan (x1, y1) dan (x2, y2) ke dalam persamaan hasil bagi adil
Materi Irisan Kerucut ini semoga dapat bermanfaat untuk sobat semua,