Perjalanan udara bisa jadi pengalaman yang menegangkan bagi sebagian besar orang. Duduk di kursi sempit dengan ruang yang terbatas, ada banyak peraturan, dan bersentuhan dengan orang-orang yang Anda tidak kenal.
Kendati demikian, maskapai penerbangan selalu berusaha membuat penumpang lebih tenang dan nyaman—dimulai dengan warna kursi.
Anda mungkin pernah memperhatikan bahwa kebanyakan pesawat memiliki tempat duduk berwarna biru. Ada alasan ilmiah di balik pilihan warna itu, dan bukan karena itu warna yang terbaik menyembunyikan kotoran.
Alasan utama memilih warna biru tua adalah fakta bahwa warna tersebut membuat tubuh kita menghasilkan bahan kimia yang menenangkan saat melihatnya, sehingga bisa mengurangi kemungkinan kemarahan di pesawat, sekaligus menciptakan rasa nyaman.
Para ahli di situs web Color Psychology mengatakan, “Biru adalah warna yang menunjukkan kedamaian—ini adalah warna laut yang tenang dan langit yang cerah, keduanya terkait dengan ketenangan batin, tenang dan jernih.
Biru juga terbukti memperlambat denyut jantung dan pernapasan, sehingga bisa menjadi warna yang bagus untuk membantu meditasi atau relaksasi. Selain itu warna biru juga dihubungkan dengan sesuatu yang bisa dipercaya, itulah sebabnya orang sering memakai setelan biru untuk wawancara kerja.
Mengingat bahwa sebuah pesawat akan menembus awan dan menerbangkan ratusan orang di langit, masuk akal jika perusahaan penerbangan ingin para penumpang mempercayai mereka.
Menurut situs Popular Science, 48 persen orang dalam sebuah penelitian percaya bahwa minuman bersoda yang disajikan dalam gelas biru akan lebih menyegarkan daripada jika disajikan dalam gelas warna lain. Pasalnya, warna itu berkaitan dengan bayangan sejuk atau dingin.
Oleh karena itu, maskapai penerbangan percaya bahwa warna biru juga akan membantu penumpang merasa lebih dingin. Pada 1970-an dan 80-an, ada kecenderungan bagi maskapai untuk memasang kursi merah di kabin, tapi kemudian dilepas, karena warna tersebut diperkirakan memicu emosi negatif dan kemarahan pada penumpang.