Perhelatan Pesta Olahraga Asia Tenggara ke-29 atau yang lebih dikenal SEA (Southeast Asian) Games 2017 disambut antusias oleh seluruh masyarakat Asia Tenggara, khususnya para pecinta olahraga, tak terkecuali di Indonesia. Ajang olahraga regional dua tahunan kali ini berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, dari tanggal 19 sampai 31 Agustus 2017. Awalnya SEA Games 2017 dijadwalkan berlangsung pada 16-30 September, tapi pihak penyelenggara sepakat memajukannya hampir sebulan sebelum, karena di tanggal yang sama akan digelar kejuaraan Asian Indoors dan Martial Arts Games di Ashgabat, Turkmenistan.
Namun baru 2 hari digelar, penyelenggara SEA Games 2017, dalam hal ini Malaysia selaku tuan rumah, sudah banyak disorot karena beberapa kesalahan yang dianggap fatal. Tentu aja keteledoran semacam itu bisa berpengaruh pada konsentrasi para atlet yang ikut serta. Kira-kira apa saja ya? Simak yuk 5 kekacauan di perhelatan SEA Games 2017 berikut ini!
1. Insiden bendera Indonesia terbalik di buku panduan SEA Games 2017 jadi trending topic di Twitter dengan tagar #ShameOnYouMalaysia
Pada Sabtu (19/8) kemarin, SEA Games 2017 resmi dibuka. Pembukaannya sendiri berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. Waktu itu, semua tamu undangan, termasuk para petinggi dari Indonesia, menerima buku cinderamata berisi panduan pelaksanaan SEA Games 2017. Dalam buku itu ada halaman yang khusus mencantumkan bendera-bendera negara yang pernah jadi tuan rumah SEA Games. Tapi ada yang menarik perhatian di sana.
Tepat di halaman 80, terlihat bendera Indonesia yang malah digambarkan terbalik ‘Putih-Merah’. Kejadian ini tentu mengundang kritikan pedas dari seluruh masyarakat Indonesia, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi. Melalui akun Twitternya, Imam sangat menyayangkan insiden ini.
Saat ini, kabarnya pihak penyelenggara melalui The Malaysia Organising Committee (MASOC) sudah merilis permintaan maaf tertulis melalui akun resmi media sosialnya. Dalam pernyataan itu, pihaknya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kesalahan yang terjadi. Di dalamnya juga tertulis rencana Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin Abu Bakar untuk minta maaf langsung dengan menemui Imam Nahrawi. Sebelumnya, Khairy sudah membalas cuitan Imam di Twitter. Dirinya minta maaf dan menyesali insiden ini.
2. Belum reda ribut insiden bendera terbalik, Timnas U-22 dikabarkan kehabisan makan malam saat tiba di Hotel Royale Chulan, Bukit Bintang, Malaysia
Kehabisan makan malam via www.tribunnews.com
Peristiwa kurang mengenakkan lagi-lagi terjadi. Kali ini dialami rombongan Timnas U-22 pada Sabtu (19/8) malam di Hotel Royale Chulan, Bukit Bintang, Malaysia. Saat pulang ke hotel sekitar pukul 20.00 waktu setempat dan akan menyantap makan malam, Timnas malah nggak kebagian makanan. Kejadian ini pertama kali diketahui dokter khusus Timnas, Syarief Alwi, saat akan memeriksa menu makanan para atlet. Tapi Syarief justru kaget melihat baki-baki makanan kosong tak bersisa. Dirinya langsung melapor ke staf pelatih Timnas dan pihak hotel. Sekitar jam 22.00, baru makanan tersaji.
Kabar ini sudah meluas dan pihak penyelenggara kabarnya juga sudah memberi klarifikasi, setelah Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana, meminta penjelasan pada MASOC. MASOC menyangkal terjadinya insiden tersebut karena pihaknya sudah menyiapkan makan malam sebanyak 200 paket ke lokasi acara pembukaan (di hari yang sama), sesuai permintaan pihak Timnas. Dan meski sudah dikirim makan malam, pihak hotel juga tetap menyiapkan makan malam untuk semua tim, tanpa harus membayar ekstra.
Manajemen hotel juga nggak ketinggalan memberi klarifikasi. Menurut mereka insiden itu nggak benar. Justru pihak hotel berdalih telah memberi porsi makanan dengan jumlah akurat sesuai perkiraan hotel. Meski permintaan dari panitia itu datangnya belakangan, mereka akui nggak meminta biaya tambahan.
3. Seminggu yang lalu, Timnas U-22 juga sempat nggak bisa masuk Stadion Shah Alam, Selangor, karena masih dikunci
Selasa (15/8), Timnas U-22 menghadapi pertandingan melawan Thailand di Stasion Shah Alam, Selangor. Tapi sebelum duel tersebut, Timnas harus mengalami kejadian mengecawakan dulu. Sekitar jam 14.00 waktu setempat, pemain tiba di stadion tersebut dan mendapati pintu gerbang yang masih dikunci. Alhasil, pihak manajemen Timnas harus mencari petugas stadion yang membawa kunci. Setelah menunggu 15 menit, pintu khusus rombongan pun baru dibuka. Manajer Timnas, Endri Erawan, mengaku kecewa dengan koordinasi panitia.
4. Ternyata sebelumnya, Timnas U-22 juga terpaksa batal latihan karena sopir bus yang membawa mereka malah nggak tahu jalan dan bikin nyasar
Diungkapkan Erawan, kejadian stadion terkunci bukan yang pertama. 3 hari sebelumnya, tepatnya Sabtu (12/8), Skuat Garuda Muda itu tiba di Malaysia. Setibanya di sana, beberapa agenda sudah menanti mereka, termasuk rencana latihan. Tapi akhirnya jadwal latihan terpaksa dibatalkan karena sopir bus yang mengangkut Timnas seperti tak tahu jalan. Akibatnya mereka malah berputar-putar sehingga terlambat sampai di hotel. Erawan sendiri mengaku sudah melayangkan komplain pada pihak panitia, tapi responnya justru nggak bagus.
5. Seolah nggak cukup sampai disitu, kemarin (20/8) giliran tim sepak takraw putri Indonesia yang dirugikan. Mereka sampai walk-out karena merasa dicurangi wasit
Minggu (20/8) malam, tim nasional sepak takraw putri bertanding melawan tim tuan rumah, Malaysia, di Stadium Tasik Titiwangsa, Kuala Lumpur. Tapi nggak sampai selesai, tim Indonesia justru memutuskan WO (walk out) karena merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit utama, Muhammad Radi, asal Singapura. Kejanggalan bahkan terjadi sejak set pertama. Saat itu salah satu pemain bernama Lena, dianggap melakukan fault sebanyak 3 kali. Padahal ia merasa nggak mengangkat kaki. Akhirnya, Malaysia unggul di set pertama dengan skor 22-20.
Masuk set kedua, keputusan wasit tetap dinilai merugikan Indonesia. Pelatih Kepala Timnas, Asry Syam bahkan sempat protes ke wasit tapi wasit menolaknya. Kondisi ini membuat Timnas memutuskan keluar dari lapangan. Wasit sempat beberapa kali memanggil tim Indonesia kembali ke lapangan, tapi sia-sia, tim tetap pada keputusannya. Alhasil, wasit pun menetapkan Malaysia sebagai pemenang. Dengan hasil ini, Malaysia berhasil meraih dua kemenangan setelah sebelumnya mengalahkan tim sepak takraw putri Filipina.
Menpora Imam Nahrawi, tak tinggal diam. Dirinya memang merasa ada kejanggalan saat menelisik permainan Minggu malam kemarin. Beredar video Imam menghampiri para pemain Timnas di ruang pemain untuk menenangkan dan memberi semangat. Beberapa pemain terlihat menangis, menyesali kejadian tersebut.
Situasi ini seharusnya memang harus ditindaklanjuti secara serius oleh pemerintah Indonesia. Meski beberapa kekacauan terlihat sepele, tapi risikonya bisa membuat mental para atlet down. Mungkin pemerintah dapat melakukan koordinasi dengan pihak penyelenggara atau pemerintah Malaysia secara langsung. Karena sudah seharusnya sportivitas dijunjung dalam semua jenis olahraga. Ya, nggak Guys?