Kemungkinan bahwa ponsel dapat menyebabkan kanker saat ini masih kontroversial. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ponsel tidak berpengaruh pada risiko kanker. Namun, ini adalah penelitian jangka pendek yang tidak dapat secara jelas menunjukkan dampak radiasi ponsel dalam jangka panjang. Bagaimana sebenarnya hubungan antara penggunaan ponsel dan risiko kanker?
Mengapa ada kekhawatiran bahwa ponsel bisa menyebabkan kanker?
Ada tiga alasan utama mengapa orang khawatir bahwa ponsel mungkin bisa menyebabkan kanker atau masalah kesehatan lainnya:
- Ponsel memancarkan energi radiofrekuensi yang merupakan bentuk radiasi non-pengion, dan jaringan tubuh terdekat bisa menyerap energi ini.
- Jumlah pengguna ponsel meningkat dengan sangat cepat. Secara global, jumlah penggunanya diperkirakan oleh International Telecommunications Union mencapai 5 miliar.
- Dari hari ke hari, jangka waktu setiap telepon dan jumlah frekuensi orang menggunakan ponsel semakin meningkat. Ada lebih dari 420.000 pengguna ponsel dalam jangka 20 tahun.
Apakah ada kaitan antara radiasi ponsel dengan kanker?
Hingga saat ini, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kaitan antara ponsel dan kanker.
Energi radiofrekuensi dari ponsel tidak menyebabkan kerusakan DNA yang bisa berakibat pada kanker. National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS) menjalankan penelitian berskala besar pada hewan pengerat yang terpapar energi radiofrekuensi (jenis yang digunakan di ponsel). Penyelidikan ini dijalankan di laboratorium yang sangat khusus yang dapat menentukan dan mengendalikan sumber radiasi dan menilai pengaruhnya.
Yang dipelajari oleh para peneliti mengenai ponsel dan kanker:
- Mengikuti lebih dari 420.000 pengguna ponsel, para peneliti tidak menemukan bukti kaitan antara ponsel dengan tumor otak.
- Sebuah penelitian menemukan kaitan antara ponsel dengan kanker kelenjar ludah, tetapi hanya sejumlah kecil partisipan yang mengalaminya.
Setelah menilai beberapa penelitian dengan fokus kemungkinan kaitan antara ponsel dengan glioma dan tumor otak non-kanker yang disebut neuroma, para anggota International Agency for Research on Cancer (bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO) setuju bahwa hanya ada bukti terbatas yang menunjukkan bahwa radiasi ponsel merupakan agen penyebab kanker (karsinogenik).
Belum ada penelitian tentang efek radiasi ponsel jangka panjang
Serangkaian penelitan yang sudah dilakukan ini tidak bisa jadi satu-satunya acuan. Sering kali diperlukan bertahun-tahun lamanya di antara penggunaan faktor penyebab kanker dan observasi tingkat kanker. Untuk saat ini, dimungkinkan bahwa jarak waktu yang ada masih terlalu singkat untuk mendeteksi peningkatan tingkat kanker yang berkaitan langsung dengan penggunaan ponsel.
Sekarang, orang-orang mempertanyakan apakah anak-anak lebih berisiko menyerap radiofrekuensi dibandingkan orang dewasa ataukah tidak. Untuk saat ini, jawabannya masih belum jelas. Namun, para ilmuwan dan sejumlah organisasi pemerintahan masih menganjurkan anak-anak untuk menghindari penggunaan ponsel.
Kesimpulan
Untuk saat ini, tidak ada yang tahu apakah ponsel mampu menyebabkan kanker. Meskipun penelitian jangka panjang sedang dilakukan, hingga sekarang belum ada bukti meyakinkan bahwa penggunaan ponsel dapat meningkatkan risiko kanker.
Jika Anda khawatir mengenai kemungkinan kaitan antara radiasi ponsel dengan kanker, pertimbangkan untuk membatasi penggunaan ponsel Anda. Atau, gunakan speaker atau alat hands-free, sehingga Anda bisa menjauhkan ponsel dari kepala Anda setiap melakukan panggilan.