Bagi yang suka mengenakan busana berbahan batik, kalian harus bisa membedakan antara kain batik yang menggunakan pewarna alami dan kain batik dengan pewarna sintetis. Untuk kalian yang mengutamakan kualitas, tentu akan memilih kain batik dengan pewarna alami ya.
Sebab kain batik dengan warna alami akan menghasilkan warna-warna yang lembut, unik dan juga ekslusif. Selain itu batik dengan pewarna alami juga lebih ramah lingkungan. Untuk harga, batik dengan pewarna alami cenderung lebih mahal dibanding dengan batik yang menggunakan warna sintetis.
Pelaku warna alam Ibu Nita Kenzo, memberikan beberapa tips bagaimana cara membedakan antara batik dengan pewarna alami dan batik dari pewarna sintetis. Cara paling mudah yang bisa dilakukan adalah dengan melihat dari warnanya.
"Kalau batik dengan pewarna alam itu warnanya lebih redup ya, bahasa Jawanya itu bladus. Kalau batik dengan pewarna sintetis itu lebih terang dan mencolok. Sekarang ini memang sudah ada batik dengan pewarna sintetis yang juga berwarna redup. Tapi untuk batik dengan pewarna alami, dia tidak akan bisa menghasilkan warna terang," ujar Nita dalam acara jumpa pers Gelar Batik Nusantara 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6).
Selain dengan cara dilihat secara kasat mata, membedakan kain batik dengan pewarna alami dan pewarna sintetis bisa dilakukan dengan cara mencium kainnya. Kain dengan pewarna alami biasanya memiliki aroma khas yang unik. Sementara kain dengan pewarna sintetis lebih cenderung beraroma menyengat.
"Tapi kalau dengan cara mencium ini untuk orang awam agak sulit ya. Biasanya orang yang sudah biasa dengan batik yang lebih mudah menilai," tutur Nita.
Cara terakhir yang bisa dilakukan dengan memeriksa label kain atau busana. Saat ini, kata Nita, sudah banyak pelaku industri kain batik yang membubuhkan label berupa tulisan yang menyebutkan bahwa kain tersebut menggunakan pewarna alam. Namun tentu kita harus tetap teliti untuk memastikan apakah benar kain tersebut menggunakan pewarna alami atau tidak.