Puasa Ramadan wajib hukumnya bagi umat Islam yang sudah memasuki akil baligh. Akil baligh ialah orang yang sudah sampai pada usia tertentu untuk dibebani hukum syariat dan bisa mengerti hukum tersebut. Akil baligh pada wanita yaitu ketika sudah mendapatkan menstruasi. Sedangkan pada laki-laki ketika mengalami mimpi basah.
Kendati begitu, Islam mengajarkan supaya melatih anak-anak untuk belajar ajaran Islam sedini mungkin. Dalam masalah kewajiban salat, Rasulullah SAW bersabda, "Ajarilah anak-anak kamu sekalian salat di usia tujuh tahun, dan pukullah mereka atasnya bila tidak salat di usia sepuluh tahun."
Perintah Rasulullah itu berlaku juga dalam masalah puasa. Dikutip dari buku Puasa Bersama Rasulullah karangan Syekh Yusuf Qardhawi, Rasulullah membagi cara melatih anak dalam dua periode.
Periode pertama, ialah masa pengajaran dan anjuran, yaitu setelah usia tujuh tahun. Periode kedua, yakni masa sanksi pukulan dan ditakut-takuti. Hal itu dilakukan setelah umur sepuluh tahun.
Yang mesti dicatat oleh para orangtua adalah, belum diperintahkan memukul anak jika tidak ada bimbingan lebih dulu. Kecuali sesudah anak diberi kesempatan dan dibimbing untuk mengerjakan kewajiban tapi tidak dilaksanakan baru perintah memukul itu bisa dilakukan.
Sanksi itu untuk menunjukkan kesungguhan dan pentingnya puasa bahwa kewajiban puasa bukan sekedar perintah, namun dituntut penerapannya dalam kehidupan nyata. Dalam konteks ini, pukulan diperlukan dalam keadaan terpaksa. Terpaksa dilakukan sesuai kadar yang diperlukan sehingga tidak diperintahkan berlebihan. Oleh karena itu tidak boleh memukul menggunakan pecut atau batang kayu karena akan menyakiti si anak.
Dalam masa belajar, anak tidak perlu dipaksa untuk berpuasa satu hari penuh. Harus melihat kemampuan fisik anak dalam menahan lapar dan haus. Terpenting, orangtua mampu melatih anak berpuasa secara perlahan-lahan