Berbagai robot dirancang untuk membantu kehidupan manusia. Namun berbeda dengan fungsi robot lainnya, profesor asal Jepang ini merancang robot yang mampu lolos dari ujian sebuah universitas di Tokyo.
Seperti dinukil dari laman BBC, pada 2015 dan 2016, robot Todai telah menunjukkan performanya di jenjang SMA sebesar 80% seperti siswa. Bahkan, robot tersebut mendapat nilai tertinggi dalam bidang matematika.
Profesor Noriko Arai, yang merupakan matematikawan dari National Institute of Informatics ini bukannya merasa senang dengan apa yang telah dilakukan oleh robotnya tersebut. “Anda mungkin berpikir bahwa sangat senang, tapi sebenarnya saya khawatir,” ungkapnya.
“Robot ini, di mana dia tidak bisa membaca atau memahami suatu hal, tapi mampu untuk menunjukkan performanya seperti seribu siswa di SMA,” jelasnya.
Prof Arai pun melakukan investigasi terhadap kemampuan menulis serta membaca siswa di jenjang SMA. “Kebanyakan siswa mengemas sebuah pengetahuan tanpa pemahaman dan hanya ingatan. Kita bisa melakukannya lebih baik. Sehingga kita perlu tipe pendidikan yang baru,” imbuhnya.
Professor of Computer Science di University of California, Berkeley, Stuart Russell, mengatakan bahwa mesin bisa membaca dan memahami dengan cepat dan baik. “Tapi setelah itu, mereka akan membaca segala hal yang belum pernah ditulis sebelumnya,” ucapnya.
Prof Stuart juga menjelaskan hal lainnya bahwa pekerjaan seorang robot adalah memberikan. “Maka robot tersebut tidak bisa melihat nilai dari nutrisi makanan yang perlu diberikan kepada hewan peliharaan tersebut,” ungkapnya.