Membiasakan diri selalu berpikir positif dipercaya mampu mengurangi tingkat stres yang terus-menerus menghantui Anda. Namun, yang lebih penting, hindari mengucapkan kata stres agar stres menjauh dari kehidupan anda.
“Hanya dengan mengucapkan kata stres ternyata dapat melepaskan senyawa kimia dalam tubuh—epinepherine dan cortisol—serta neurotransmitter di dalam otak yang membuat Anda benar-benar merasa tertekan, stres,” kata seorang psikoterapis, Seth Swirsky, seperti dikutip dalam Well and Good.
Swirsky menjelaskan, ketika stres melanda, jantung akan berdebar jauh lebih cepat, napas menjadi tidak teratur, dan tekanan darah meningkat drastis. Semuanya menyebabkan Anda tidak dapat berpikir jernih dan merasa gelisah, takut," katanya.
Salah satu upaya paling mudah dilakukan untuk mengurangi stres, menurut Swirsky, adalah dengan tidak menggunakan kata stres itu sendiri. “Pikiran dan emosi Anda menunjukkan kebiasaan yang Anda lakukan sehari-hari," ujarnya.
Daripada berulang kali mengucapkan kata-kata negatif yang berdampak buruk pada psikologis dan mental Anda, lebih baik ikuti saran ini. "Lebih banyak bersyukur," kata Pratima Raichur, seorang Ayurvedic—ahli pengobatan tradisional di India yang berfokus pada pola pikir.
Bersyukur, kata Pratima, bila dilakukan setiap hari, mampu menghasilkan vibrasi positif sekaligus menjadi pemicu agar Anda terbiasa untuk berpikir positif.
Selain itu, terapkan metode psikologis yang tengah populer dikembangkan oleh ahli-ahli pengobatan dan dokter, yakni sadar diri. Metode tersebut ditujukan untuk membantu seseorang memusatkan diri dan perhatian pada apa yang tengah dilakukannya saat ini sekaligus mengajarkan dirinya untuk melupakan kejadian di masa lalu tanpa rasa dendam.