Di zaman sekarang, dengan ilmu dan teknologi yang telah berkembang, apakah peristiwa isra’ mi’raj bisa dibuktikan dengan sains?
Simak ulasan kami berikut, ya, mengenai fakta sains yang menakjubkan soal peristiwa isra’ mi’raj:
1.Kecepatan Cahaya
Perjalanan isra’ mi’raj ditempuh dengan kecepatan cahaya yaitu 300.000 km/s. Karena apabila dilakukan dengan perjalanan pada umumnya, maka akan menghabiskan waktu sangat lama.
Jarak dari Mekkah ke Palestina sangat jauh, apalagi perjalanan menembus batas dimensi dari bumi ke sidratul muntaha.
2.Tubuh Rasulullah dan Teori Annihilasi
Sebelum peristiwa isra’ mi’raj, tubuh Rasulullah dibedah dan disucikan oleh malaikat Jibril. Peristiwa ini dianggap berperan membuat tubuh Rasulullah sesuai untuk menempuh kecepatan cahaya.
Karena kalau tidak dibuat kompatibel seperti itu, tubuh Rasulullah akan tercerai berai karena ikatan atom dan molekul akan lepas. Nah, apakah mungkin tubuh berubah bisa menembus kecepatan cahaya?
Teori yang berhubungan dengan peristiwa ini adalah teori Annihilasi, yaitu setiap materi atau zat memiliki antimaterinya. Apabila materi direaksikan dengan antimaterinya, maka kedua partikel tersebut dapat lenyap dan berubah menjadi seberkas cahaya atau sinar gamma.
Annihilasi disebut juga proses pemusnahan, ketika massa antimateri menghapus massa materi, keduanya akan lenyap dan berubah menjadi dua foton gamma dengan massa bernilai nol.
Sebaliknya, proses penciptaan terjadi ketika foton berada pada medan tertentu, maka foton akan berproses menjadi materi. Proses ini berlangsung berulang-ulang seperti siklus.
3.Perjalanan dilakukan di malam hari
Perjalanan isra’ mi’raj dilakukan pada malam hari karena apabila dilakukan pada siang hari akan membahayakan tubuh Rasulullah. Tubuh Rasulullah yang bisa menembus kecepatan cahaya akan mengalami interferensi cahaya sinar matahari karena salah satu sifat gelombang adalah dapat diinterferensikan.
4.Teori Worm Hole
Berdasarkan teori mekanika kuantum, pada kondisi waktu nyata (waktu manusia), waktu hanya bisa berjalan maju dengan laju tetap, menuju nanti, besok, seminggu, sebulan, setahun, dan seterusnya, tidak bisa melompat ke masa lalu atau masa depan.
Tapi, menurut fisikawan Stephen Hawking, pada kondisi waktu maya (waktu Tuhan), melalui “worm hole atau lubang cacing”, kita bisa pergi ke waktu mana pun dalam riwayat bumi, bisa pergi ke masa lalu dan masa depan.
Dr. H. M. Nasim Fauzi mengartikan teori Hawking itu dengan mengatakan bahwa manusia dengan waktu nyatanya tidak bisa menjangkau masa depan dan masa lalu.
Tapi, dengan kekuasaan Allah, maka, manusia akan bisa memasuki waktu Allah, melalui “worm hole” bisa pergi ke masa depan yaitu masa kiamat dan sesudahnya, bisa melihat masa kebangkitan, neraka dan shiroth serta bisa melihat surga kemudian bisa kembali ke masa sekarang seperti yang terjadi pada Rasulullah dalam peristiwa isra’ mi’raj.
Maha Suci Allah yang telah memperkenankan semua ini terjadi. Semoga dengan berbagai sains yang menguak rincian peristiwa isra’ mi’raj membuat kita berpikir dan semakin mengimani kekuasaan Allah subhahanu wa ta’ala.