Doa-doa Mujarab Saat Tertimpa Musibah

Oleh : Cinta Silvia - 19 April 2017 09:14 WIB

Allah dengan segala sifat-sifatnya leluasa untuk menjadikan apa dan akan menjadi apa kondisi di bumi ini termasuk segala yang terjadi pada manusia. Manusia tidak luput dari sifat Allah yakni “ Qudrot” dan “Irodat” yang berarti Maha Berkuasa dan Maha Berkehendak. Tidak ada satupun kebahagiaan dan kesedihan yang luput dari pengawasan dan kekuasaan Allah.

Saat merasakan kesedihan seseorang harus mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah dan mengambil ibroh atau hikmah dari apa yang sudah dialami. Untuk memperkuat hati dan iman kepada Allah, saat terkena musibah apapun bentuknya, Anda bisa mengucapkan doa-doa sesuai dengan sunnah Rasulullah berikut ini.

1. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi roo’jiuna. Allohumma ‘indaka ahtasibu musiibatiii fa’jurnii fiihaa wa abdilnii minhaa khoiron

Ketika Rasulullah dirundung musibah, beliau selalu membaca:” Innaa lillaahi wa innaa ilaihi roo’jiun. Allohumma ‘indaka ahtasibu musiibatii fa’jurnii fiihaa wa abdilnii minhaa khoiron” yang berarti “Sesungguhnya manusia hanya milik Allah dan kepada-Nyalah akan kembali. Hanya kepada Allah aku memperhitungkan musibah yang kualami, maka berilah pahala atasku dalam musibah ini dan berkenanlah Engkau memberikan ganti rugi yang lebih baik dari pada ini”.

Musibah datang kepada manusia kapan dan dimanapun berada tanpa pandang bulu. Setiap musibah yang datang haruslah dilihat dari berbagai sudut pandang dimana Anda akan mampu menyerap ibroh dari apa yang sedang Anda hadapi. Musibah ini bisa berarti ujian, cobaan, peringatan dan bahkan adzab. Saat Allah mencoba, menguji dan memperingatkan kepada hamba-Nya melalui perantara musibah, ini berarti cara-Nya dalam menunjukkan kasih sayang dan tidak ingin hamba-Nya terjerumus ke dalam hal yang lebih buruk lagi. Dan jika musibah tersebut sudah dalam bentuk adzab, ini berarti siapapun yang menerimanya (jika masih diberi kesempatan) haruslah lekas bertaubat dan berbenah diri sejak saat itu juga.

Datangnya musibah kepada manusia adalah sebuah keniscayaan. Ini sesuai dengan ketetapan Allah yang tersirat dalam surat Al-Baqarah ayat 155. Didalamnya Allah berfirman yang isinya pasti Allah akan menguji hamba-Nya dengan ketakutan, kelaparan dan juga kekurangan harta, jiwa dan buah. Dan Allah akan memberikan kabar gembira kepada siapa saja yang mau bersabar atas keadaan itu. Pada ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa musibah yang datang adalah sebuah keniscayaan yang menimpa dalam wujud ketakutan atas ancaman dari pihak lain, kelaparan, kemiskinan dan juga kesakitan. Dan yang paling beruntung diantara mereka semua adalah yang bisa menguasai diri, bersabar dan senantiasa memetik hikmah dari setiap musibah yang dialami.  

Dalam surat Al-Baqoroh ayat 153 Allah menjelaskan bahwa solusi atas setiap musibah yang dialami hamba-Nya adalah dengan senantiasa sabar dan juga mendirikan shalat. Sabar dalam meninggalkan semua larangan Allah dan sabar dalam menempuh musibah yang sedang menimpa. Selain itu, shalat yang merupakan media komunikasi dengan Allah selaku hamba yang taat harus kian ditegakkan.

Satu kisah tentang istri nabi yang bernama Ummu Salamah. Beliau terkena musibah karena ditinggal wafat oleh suaminya yang bernama Abu Salamah. Ummu Salamah dalam hal ini teringat pada pesan nabi agar mengucapkan doa " Ya Allah Ya Tukan kami, berilah kami pahala atas musibah yang sedang menimpa dan berkenanlah Engkau untuk memberikan ganti yang lebih baik daripadanya". Ummu Salamah bertanya-tanya, “Kira-kira apa maksud Rasulullah dengan mengganti yang lebih baik? Ternyata selepas masa iddah, Ummu Salamah dipinang oleh Rasulullah. Tentulah Rasulullah yang merupakan teladan umat Islam di dunia adalah yang terbaik dari yang paling baik. Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa segala bentuk musibah pada dasarnya baik selama tidak mengurangi  keutuhan agama kita.
 

2. Bismillahil ladzii laa yadlurru ma’as mihi syai’un fil ardli wa laa fis samaa’I wa huwas sami’ul ‘aliim”

yang berarti dengan menyebut nama Allah tidak akan berbahaya apapun yang ada di bumi dan di langit, dan Allah Maha Mendengar juga Maha Mengetahui.

Adapun tata cara pengalamannya Rasulullah menganjurkan kepada para sahabat agar doa ini dibaca tepatnya pada pagi dan sore masing-masing sebanyak tiga kali. Barangsiapa yang membaca wirid ini di pagi hari insya Allah akan terbebas dari musibah mendadak hingga sore hari. Barang siapa yang membaca ini saat matahari akan terbenam maka akan diberi keselamatan dari musibah yang datang tiba-tiba hingga esok harinya.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :