Taukah kamu, seperti apakah baju atau pakaian adat dari Aceh? Pakaian adat Aceh dilengkapi dengan beberapa macam pernik yang biasa dan selalu dikenakan ketika acara-acara tertentu. Pernik-pernik tersebut antara lain sebagai berikut.
Keureusang
Keureusang (Kerosang/Kerongsang/Bros)adalah perhiasan yang memiliki ukuran panjang 10 Cm dan lebar 7,5 Cm. Perhiasan dada ini disematkan di baju wanita (sejenis bros) yang terbuat dari emas bertatahkan intan dan berlian.
Bentuk keseluruhannya seperti hati yang dihiasi dengan permata intan dan berlian sejumlah 102 butir. Keureusang ini digunakan sebagai penyemat baju (seperti peneti) di bagian dada.
Konon, perhiasan ini merupakan barang mewah jadi hanya orang-orang tertentu saja yang memakainya sebagai perhiasan pakaian harian.
Patam Dhoe
adalah salah satu perhiasan dahi wanita Aceh. Biasanya dibuat dari emas ataupun dari perak yang disepuh emas. Bentuknya seperti mahkota. Terbuat dari perak sepuh emas.
Terbagi atas tiga bagian yang satu sama lainnya dihubungkan dengan engsel. Di bagian tengah terdapat ukuran kaligrafi dengan tulisan-tulisan Allah dan di tengahnya terdapat tulisan Muhammad-motif ini disebut Bungong Kalimah-yang dilingkari ukiran bermotif bulatan-bulatan kecil dan bunga.
PeunitiSeuntai
Peuniti yang terbuat dari emas; terdiri dari tiga buah hiasan motif Pinto Aceh. Motif Pinto Aceh dibuat dengan ukiran piligran yang dijalin dengan motif bentuk pucuk pakis dan bunga.
Pada bagian tengah terdapat motif boheungkot (bulatan-bulatan kecil seperti ikan telur). Motif Pinto Aceh ini diilhami dari bentuk pintu Rumah Aceh yang sekarang dikenal sebagai motif ukiran khas Aceh. Peuniti ini dipakai sebagai perhiasan wanita, sekaligus sebagai penyemat baju.
Simplah
Merupakan perhiasan dada untuk wanita. Terbuat dari perak sepuh emas. Terdiri dari 24 buah lempengan segi enam dan dua buah lempengan segi delapan.
Setiap lempengan dihiasi dengan ukiran motif bunga dan daun serta permata merah di bagian tengah. Lempengan-lempengan tersebut dihubungkan dengan dua untai rantai.
Subang Aceh
Subang Aceh memiliki diameter 6 cm. Sepasang Subang terbuat dari emas dan permata. Bentuknya seperti bunga matahari dengan ujung kelopaknya yang runcing-runcing.
Bagian atas berupa lempengan yang berbentuk bunga Matahari disebut "Sigeudo Subang." Subang ini disebut juga subang bungong mata uro.
Taloe Jeuem
Seuntai tali jam yang terbuat dari perak sepuh emas. Terdiri dari rangkaian cincin-cincin kecil berbentuk rantai dengan hiasan berbentuk ikan (dua buah) dan satu kunci.
Pada ke dua ujung rantai terdapat kait berbentuk angka delapan. Tali jam ini merupakan pelengkap pakaian adat laki-laki yang disangkutkan di baju.
Culok Ok (Tusuk Konde)
Culok Ok (Tusuk Konde) ada empat jenis yaitu:
1. Culok Ok Ulat Sangkadu (Tusuk konde yang melingkar seperti ulat)
2. Culok Ok Bungong Sunteng (Tusuk konde kelopak bunga)
3. Culok Ok Bungong Keupula (Tusuk konde bunga tanjung)
4. Culok Ok Bintang Pecah (Tususk konde bintang pecah)
Keempat jenis Tusuk konde diatas sebagai penghias sanggul rambut, bisa dimasukkan rambut atau dimasukkan kesamping.