Jika Anda pernah membutuhkan transfusi darah atau mendonorkan darah, pasti Anda ditanyai golongan darah Anda. Dulunya, manusia mengira semua darah sama saja. Namun nyatanya darah memiliki empat jenis darah dan transfusi antar golongan darah bisa mematikan.
Tubuh kita mengandung trilyunan sel darah merah. Setiap sel darah dilingkupi oleh protein dan gula yang diwariskan oleh orangtua. Perbedaan golongan darah A, B, O, dan AB ini dibedakan berdasarkan lapisan gula pada sel darah merah kita.
Bukan hanya A, B, AB, dan O, kita juga memiliki rhesus positif atau negatif. Positif atau negatif ini berdasarkan apakah sel darah merah kita memiliki protein rhesus tersebut. Jadi, seluruh golongan darah yang ada adalah A+, A-, B+, B-, AB+, AB-, O+, dan O-.
Sebenarnya ada 30 jenis penggolongan sistem darah dalam tubuh kita. Namun, sistem ABO adalah yang paling sering digunakan di seluruh dunia.
Golongan darah A memiliki antigen A di sel darah merah dan antibodi anti-B pada plasma.Golongan darah B memiliki antigen B dan antibodi anti-A.
Golongan darah AB memiliki antigen A dan B, namun tidak punya antibodi. Sedangkan golongan darah O tidak punya antigen, namun punya antibodi anti-A dan anti-B dalam plasma.
Kombinasi antigen dan antibodi ini menunjukkan jenis darah apa yang bisa dipertukarkan secara aman untuk sejumlah prosedur medis.
Penemuan Landsteiner ini membuatnya mendapatkan hadiah nobel di tahun 1930. Tak hanya menemukan golongan darah A, B, AB, dan O, ia juga melakukan eksperimen dengan darah monyet untuk melihat sistem rhesus. Jadi sistem rhesus positif dan negatif yang sekarang kita miliki ini merupakan hasil karya Landsteiner juga.
Untuk urusan kelangkaan, tentu kita semua tahu bahwa golongan darah yang paling langka adalah AB. Sedangkan golongan darah yang paling banyak dimiliki adalah O+. golongan kedua terbanyak adalah A+. contohnya, di Australia 40% penduduknya bergolongan darah O+ dan 31% penduduknya bergolongan A+.
Orang dengan golongan darah O negatif dikenal sebagai pendonor universal. Sebabnya adalah sel darah mereka tidak mengandung gula seperti yang dimiliki oleh golongan darah A atau B.
Golongan darah O+ juga tidak memiliki antigen RhD. Jadi, dia tidak akan menimbulkan reaksi apapun.
Unit gawat darurat dan sejumlah ambulance biasanya membawa stok darah O- karena pada saat darurat, darah inilah yang paling aman untuk diberikan pada pasien dengan golongan darah tidak diketahui.
Sayang, golongan darah tipe O- ini cukup langka sehingga stok darah ini tidak bisa dihabis-habiskan. Contohnya di Australia hanya 9% penduduk saja yang golongan darahnya O-.
Perbedaan golongan darah rupanya juga menunjukkan kemungkinan kita terkena penyakit tertentu. Contohnya, penyakit maag lebih sering ditemukan pada orang bergolongan darah O. namun, kanker perut lebih sering ditemukan pada orang bergolongan darah A.