Bagaimana 6 Hewan Ini Bertahan di Kekeringan?

Oleh : Bintang Maulidya - 27 March 2017 13:00 WIB

Di lingkungan yang minim air, hidrasi mudah datang dan mudah pergi. Setiap nafas yang dihembuskan, keringat yang mengucur, dan kencing, berarti mengeluarkan air.

Kalau tak ada air yang diminum, maka dalam kondisi tadi, risiko terkena dehidrasi dan ancaman kematian, sudah mengintai. Tapi ada 6 hewan yang bisa bertahan dalam kondisi ekstrem tanpa air sekalipun. Bagaimana caranya?

Kura-Kura

alt="" src="http://www.utakatikotak.com/public_assets/upload/images/da%2813%29.jpg" style="height:300px; width:400px" />

Di gurun Mojave dan Sonoran, beberapa spesies kura-kura bertahan hidup dengan urinnya. Mereka bisa bertahan setahun tak minum hanya dengan menyerap kembali urin yang dihasilkan tubuhnya.

Tikus kanguru

alt="" src="http://www.utakatikotak.com/public_assets/upload/images/db%289%29.jpg" style="height:277px; width:400px" />

Tikus kanguru malah tak pernah minum air. Mereka mendapatkan air dari tanaman yang mereka makan. Untuk bertahan di iklim kering macam di barat Amerika, ginjalnya memproduksi urin super-concentrated dan ia tidak berkeringat. Beberapa spesies malah bisa merendahkan gerak metabolismenya supaya tak terlalu banyak kehilangan kelembaban saat bernafas.

Kadal thorny devil

alt="" src="http://www.utakatikotak.com/public_assets/upload/images/dc%2810%29.jpg" style="height:266px; width:400px" />

Kadal yang hidup di Australia ini menyerap air melalui kulitnya, dari mana saja. Dari udara malam yang dingin, genangan air, dan sebagainya. Kulitnya bisa memerangkap air supaya tak dilepas ke udara, lalu air itu dialirkan ke mulutnya.

Katak penyimpan air

alt="" src="http://www.utakatikotak.com/public_assets/upload/images/dd%288%29.jpg" style="height:300px; width:400px" />

Katak ini hidup di Australia. Saat periode yang panas dan kering, hewan ini mengeluarkan kepompong berlendir tahan air, yang mencegah kelembaban keluar dari tubuhnya.

Sementara itu, dia pun berhibernasi di bawah tanah, menunggu musim hujan berikutnya. Dia bisa bertahan seperti itu selama dua tahun  lebih, dengan memanfaatkan cairan yang disimpan di kandung kemihnya.

Unta

alt="" src="http://www.utakatikotak.com/public_assets/upload/images/de%285%29.jpg" style="height:304px; width:400px" /> alt="" src="http://www.utakatikotak.com/public_assets/upload/images/de%285%29.jpg" style="height:304px; width:400px" />

Unta sebetulnya, tak benar-benar menyimpan air di punuknya. Sehingga mereka harus menghemat.  Pada malam hari, setelah udara di gurun Sahara dingin dan mendinginkan rongga hidung unta, kabut di napas mengembun di dalam hidung dan itu kemudian diserap. Hidung unta yang banyak kelokannya menyimpan 60 persen kelembaban saat ia bernafas.

Gazelle gurun

alt="" src="http://www.utakatikotak.com/public_assets/upload/images/df%281%29.jpg" style="height:262px; width:400px" />

Hewan semacam antelope ini mengembangkan evolusi yang aneh untuk bertahan hidup di gurun di Arab yang panas dan kering. Mereka mengurangi ukuran organ yang sangat membutuhkan oksigen.

Mereka mengurangi ukuran jantung dan liver sebanyak 20 dan 45 persen, sehingga mereka tak perlu banyak-banyak bernafas. Makin sedikit bernafas, makin sedikit air yang mereka perlukan.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :