Brokoli memiliki nama latin Brassica oleracea. Sudah sejak lama jenis sayuran yang mirip kembang kol ini dipercaya memiliki khasiat yang sangat besar bagi kesehatan tubuh. Brokoli termasuk bagian dari jenis sayuran cruciferous. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui khasiat sayuran ini. Dari penelitian itu terbukti brokoli dan sayuran kelompok cruciferous lainnya (bunga kol, tauge, kubisa dan pak choi) tergolong sayuran yang berkhasiat bagi kesehatan dan pencegah berbagai penyakit seperti kanker paru-paru, hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, infeksi saluran kemih, dan lain-lain.
Seperti sayuran lainnya, brokoli kaya akan provitamin A atau karotenoid, vitamin E, asam folat dan Vitamin C. Menurut beberapa pakar kecantikan, vitamin A pada brokoli mengandung antioksidan yang lebih baik dibandingkan antioksidan yang dimiliki oleh vitamin C. Selain itu, manfaatnya pada peremajaan kulit sangat baik Karena revitalisasi epitel vitamin A dapat menghambat dan memperlambat penuaan pada kulit. Jenis dari sayuran cruciferous ini dapat meningkatkan kadar enzim antioksidan yaitu glutation peroksidase yang menghasilkan glutation yang berperan sebagai antioksidan dalam tubuh.
Glutation terbentuk dari berbagai asam amino yang dihasilkan dalam setiap sel jaringan tubuh. Tingginya kadar glutation dalam tubuh akan menurunkan risiko terhadap berbagai penyakit, terutama yang bertalian dengan adanya radikal bebas dalam tubuh.
Kandungan zat gizi per 100 gram brokoli mentah :
- Energi (Kal) = 33
- Betakaroten (mcg) = 575
- Kalsium (mg) = 56
- Asam Folat (mcg) = 90
- Zat Besi (mg) = 1.7
- Vitamin C (mg) = 87
- Vitamin E (mg) = 1.3
- Zinc (Zn) mg = 0.6
Berikut adalah ulasan mengenai manfaat brokoli dan cara mendapatkan manfaatmya
Mengatasi Semua Masalah Lambung
Brokoli diketahui bermanfaat untuk mengatasi sembelit. Brokoli mengandung nutrisi seperti flavonoid dan serat. Seperti yang kita tahu bahwa serat dibutuhkan oleh tubuh untuk memperlancar proses pencernaan, dan serat brokoli dapat mencegah timbulnya konstipasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan sembelit.
Manfaat Brokoli
Penelitian terbaru dari Journal Arteriosclerosis Thrombosis and Vascular Biology lebih spesifik memberikan gambaran bahwa brokoli mampu menekan risiko beragam gangguan pencernaan seperti maag, infeksi lambung dan kemungkinan kanker perut. Mengonsumsi 70 gram brokoli segar setiap hari selama 2 bulan dapat melindungi manusia dari bakteri perut yang terkait penyakit di atas. Zat yang terdapat dalam brokoli yang paling penting untuk mencegah urusan lambung adalah sulforaphane yang juga mampu meningkatkan produksi enzim di hati. Enzim ini berperan menggandeng bahan-bahan karsinogen (penyebab kanker) dan mengeluarkannya dari sel. Selain itu, sulforaphane memiliki kemampuan untuk membunuh Helicobacter pylori (Kuman pengganggu kerja lambung). Dan dalam dunia medis, kuman tersebut adalah penyebab utama luka dan kanker lambung.
Mencegah Penyakit Kanker
Penelitian di AS menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi brokoli setiap hari akan menurunkan risiko terhadap kanker paru-paru. Adanya senyawa isothiocyanate dalam brokoli berkhasiat menurunkan sifat karsinogenik dari senyawa-senyawa yang teradapat dalam rokok. Penelitian lain juga menunjukkan sayuran kelompok cruciferous jika dikonsumsi secara teratur akan mencegah penyakit kanker usus, prostat dan payudara.
Khasiat untuk mencegah penyakit kanker dikarenakan adanya senyawa fitonutrient yang merangsang produksi enzim yang mampu membasmi sel kanker dalam tubuh yaitu sulporaphane. Selain itu terdapat senyawa glukosinolates, indols, beta karoten dan Vitamin C yang juga berpotensi melawan kanker.
Efek pencegahan kanker di dapatkan setelah mengonsumsi brokoli sebanyak 170 gram/hari sebanyak 1-3 kali dalam seminggu.
Mengurangi Risiko Penyakit Jantung, Stroke dan Diabetes
Kandungan antioksidan tinggi dalam brokoli membuat brokoli dapat mencegah kerusakan sel pembuluh darah pada penyakit diabetes. Zat bernama sulporaphane ini memiliki peran dalam memulihkan kembali pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah (hiperglikemia).
Brokoli mempergiat terbentuknya enzim glutation peroksidase yang akan meningkatkan kandungan glutation dalam sel jaringan tubuh. Tingginya kadar glutation ini dapat memperkecil risiko penyakit jantung, hipertensi, stroke dan diabetes mellitus.
Mencegah Spina Bifida Pada Bayi Baru Lahir
Brokoli merupakan sumber asam flat yang baik. Karena itu ibu hamil dianjurkan mengonsumsi jenis sayuran ini untuk mencegah terjadinya spina bifida (kelainan pada tulang belakang) pada bayi yang akan lahir.
Mencegah Penyakit Alzheimer
Alzheimer adalah bentuk dementia (berkurangnya ingatan) yang paling umum ditemui di kalangan orang tua. Sebenarnya sudah sejak lama brokoli diyakini memiliki peranan penting untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Banyak peneliti dari Royal Pharmaceutical Society yang menduga bahwa brokoli mengandung senyawa anti-acetylcholinesterase, yaitu suatu senyawa yang dapat merangsang kerja otot parasimpatis pada tubuh, yang dapat mengeluarkan neurohormon di dalam susunan sel saraf.
Untuk mendapatkan manfaat brokoli, Anda harus terlebih dahulu mengamati dan memilih brokoli mana yang akan dikonsumsi, diantaranya:
- Pilihlah brokoli yang berwarna hijau gelap dan bertekstur kasar. Jangan memilih yang sudah berwarna kuning dan sudah terlihat layu.
- Jika mengonsumsi lebih dari 2-3 kali seminggu maka harus dibarengi dengan konsumsi bahan makanan yang kaya yodium.
- Bila ingin mencuci brokoli, maka cucilah di air kran yang dingin.
- Jangan pernah merendam brokoli, karena zat aktif maupun nutrisinya dapat larut dalam air.
- Jika ingin merebus brokoli, jangan dilakukan lebih dari 5 menit pada 1 inchi di atas air mendidih karena kandungan sulporaphane pada brokoli dapat hilang jika terlalu lama dimasak dan hancur dalam keadaan panas terlalu lama.
Begitu banyak bukan khasiat dari sayuran brokoli ini? Jangan lupa Anda dapat memvariasikan sayuran ini dalam bentuk lalapan, tumis, campuran salad, atau jus. Semoga bermanfaat.