Siswa diharuskan menguasai kosakata baru setiap harinya, namun kadang siswa malas membuka kamus. Untuk mengatasi hal tersebut, metode membuat kamus unik perlu dicoba, seperti dijelaskan dalam buku “Pembelajaran Aktif”.
Bahan yang disiapkan:
- Enam atau tujuh lembar kertas berukuran sekitar 21 cm x 28 cm untuk setiap siswa
- Steples besar
- Beragam warna kertas lipat yang digunakan untuk sampul buku.
- Krayon, pensil warna, lem, gunting dan alat ketrampilan lainnya.
- Majalah-majalah yang berbeda jenisnya untuk mendapatkan gambar
- Gunting untuk siswa
- Kamus standar
Praktik:
1. Minta siswa untuk membuat daftar kata-kata yang harus diperlihatkan kepada anda. Hal ini untuk menghindari kata yang tidak pantas dan kata yang terlalu sederhana. Siswa yang mengalami kesulitan memilih kata mungkin harus anda bantu perorangan. Huruf x, y dan z mempunyai pilihan kata yang terbatas. Jadi, anda bisa meminta siswa untuk menggunakan satu kata saja dari x, y, atau z dan bukan satu kata dari masing-masing huruf tersebut.
2. Beberapa siswa mungkin menghendaki tema untuk kamus mereka. Seorang siswa mungkin akan membuat kamus olahraga dengan memilih kata-kata yang berhubungan dengan olahraga. Sedangkan, siswa yang lain mungkin akan membuat kamus cinta yang diisi dengan kata-kata sifat yang menggambarkan cinta dan kasih sayang.
3. Setelah anda menyetujui daftar kata-kata mereka, siswa bisa mengambil buku dan mulai menuliskan huruf-hurufnya, dimulai dengan huruf A di halaman paling depan. Kemudian, siswa akan menuliskan kata di setiap halaman beserta kelas kata dan definisinya.
4. Siswa menggambarkan setiap kata itu dengan gambar yang mereka buat sendiri, gambar yang diambil dari majalah, gambar yang didesain melalui komputer atau alat kreatif lainnya. Alat kreatif itu bisa berupa cara menulis kata itu secara kreatif atau menggunakan bahan-bahan tertentu seperti benang, bahan kerlap-kerlip atau kain. Satu siswa bisa memakai R untuk kata Rebah dan menggambarkan kata tersebut dengan menuliskannya dengan posisi rebah/terbaring. Siswa yang lain menggunakan huruf B untuk kata braille dan menggambarkan kata tersebut dengan menuliskan kata tersebut dengan huruf timbul. Tantang siswa anda yang lebih besar untuk menggunakan alat kreatif untuk ilustrasi.
5. Siswa tingkat lanjutam akan membuat kalimat dengan menggunakan kata yang mereka pilih. Konteks kalimat yang mereka buat itu haruslah bisa mencerminkan makna kata itu sendiri. Siswa harus menghindari kalimat seperti anjingku lesu. Tunjukkan bagaimana membuat kalimat yang detail dapat membantu memudahkan pemahaman makna kata tersebut. Kalimat “anjingku begitu lesu hari ini, dia maka sambil berbaring dan bahkan tertidur dengan kepalanya masih berada di mangkok makanannya”, menunjukkan makna kata “lesu” dalam konteks yang benar. Anjurkan siswa untuk saling membacakan kalimat yang mereka buat kepada temannya sehingga mereka bisa saling memeriksa apakah konteks kaimat yang mereka buat itu sudah busa memudahkan pemahaman makna kata tertentu.
6. Setelah siswa selesai membuat kamus unik tersebut mereka akan membuat sampul dengan memberi judul kamusnya dan menuliskan nama mereka. Mereka bisa menghiasi sampul tersebut dengan gambar dan majalah atau gambar mereka sendiri atau bahan-bahan lain yang mereka suka.