Kerak Bumi memiliki porsi 84 persen dari volume planet. Kerak Bumi memiliki pengaruh untuk evolusi gunung api dan gempa Bumi.
Dilansir Iflscience, Sabtu (4/3/2017), Carnegie Institution for Science dan Woods Hole Oceanographic Institution mengungkap bahwa kerak atau lapisan Bumi lebih panas dari dugaan sebelumnya.
Menurut peneliti, rata-rata suhu panas kerak Bumi yakni 1.410 Celcius, sedikit lebih panas ketimbang lava yang pernah diketahui peneliti.
Untuk mengetahui bagaimana menentukan suhu kerak Bumi, pertama peneliti bisa melihat pada inti terluarnya. Semakin kerak Bumi dekat dengan inti terluar, maka akan semakin panas.
Berikutnya, bila ada air yang disuntikan ke dalamnya melalui subduksi dan kerusakan lempeng tektonik, area kerak Bumi itu akan jauh lebih panas.
Peneliti menemukan bahwa kerak Bumi sebagian besar padat, tetapi ia begitu panas dan bertindak seperti cairan yang mengalir sangat lambat dari waktu ke waktu.
Ada siklus raksasa yang terjadi di bawah kerak Bumi, yang memindahkan material ke arah kerak untuk mendinginkannya.
Pada batas ini, sering ada anomali super panas dan misterius. Siklus raksasa tersebut terkait dengan gunung api, di mana siklus mendorong menuju kerak dan sering menembus, sehingga menciptakan titik panas pada gunung api.
Fenomena alam ini membuat kerak Bumi memiliki suhu sekira 900 Celcius di dekat kerak Bumi, hingga semakin menuju inti Bumi mencapai 4.000 Celcius.