Baju Limbah Kedelai Buatan Wanita Jogja Ini Mendunia, Indonesia Bangga!

Oleh : Rizki Anugrah Ramadhan - 03 March 2017 10:00 WIB

Indonesia adalah salah satu negara di dunia dengan tingkat konsumsi kedelai tertinggi. Dengan produksi yang tinggi tersebut, akan menghasilkan jumlah limbah yang juga sangat banyak.

Masalahnya limbah ini dibuang ke sungai dan tetap bisa mempengaruhi lingkungan walaupun bukan termasuk limbah yang berbahaya.

Kali ini akan dibahas limbah sari kedelai yang diubah menjadi fesyen, yang sudah terdengar di netizen seluruh dunia. Hal spesialnya, ternyata karya tersebut dibuat di Indonesia!

Bahan pakaian ini terlahir dari ide para wanita yang berkiprah di XXLAB bertempat di Yogyakarta, Indonesia.

alt="d3-1698c42acfe6ddeda71addfefd6b7498.jpg" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170301/d3-1698c42acfe6ddeda71addfefd6b7498.jpg" style="height:268px; width:400px" />

Mereka ingin mengurangi tingkat pencemaran air dan ingin mengganti kulit hewan dengan menggunakan bahan pakaian yang ramah lingkungan.

Menurut Irene Agrivina, salah satu pengrajin di XXLAB, ada banyak limbah yang terbuang ke sungai karena produksi tahu.

Jadi, mereka berpikir bahwa pasti ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka ingin membuat "limbah" buangan menjadi sesuatu yang bernilai.

Suatu saat bahan pakaian ramah lingkungan ini akan menjadi ngetren dan mereka siap untuk membantu membuat itu tercapai.

alt="d4-c99acfe01e3fa1647689c4f9a1a3b9bb.jpg" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170301/d4-c99acfe01e3fa1647689c4f9a1a3b9bb.jpg" style="height:267px; width:400px" />

Ratna Djuwita sebagai desainernya mengatakan bahwa mungkin di masa depan nanti bahan ini akan menjadi bahan pakaian yang ngetren.

Kalaupun belum ngetren, mereka gak segan untuk berbagi bahan ini agar semua orang bisa mulai mengaplikasikannya.

Bagaimana sih cara membuatnya?

alt="d5-79ea8df2df7f900337637b3e59bb0d0a.jpg" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170301/d5-79ea8df2df7f900337637b3e59bb0d0a.jpg" style="height:267px; width:400px" />

XXLAB membawa limbah cair yang dihasilkan dari produksi tahu perusahaan sekitar. Kemudian mereka merebusnya dicampur dengan cuka, gula dan pupuk. Bakteri khusus juga ditambahkan ke dalamnya. Setelah itu dibiarkan dan ditunggu.

Asa Rahmana selaku pengrajin kosmetik mengatakan bahwa mereka harus menunggu selama 10 hari sampai campuran bahan tadi menjadi microbial cellulose. Barulah mereka memerasnya untuk mengurangi air di dalamnya dan dibiarkan kering.

alt="d1-8c4adc4613e929458ffc9610072dc173.jpg" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170301/d1-8c4adc4613e929458ffc9610072dc173.jpg" style="height:601px; width:400px" />

Akhirnya jadilah bahan pakaian yang siap digunakan!

XXLAB mengungkapkan bahwa bahan pakaian ini sangat hemat biaya tanpa limbah sama sekali.

alt="d2-970a02686e1eec106e5a86f0bf8c3f72.jpg" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170301/d2-970a02686e1eec106e5a86f0bf8c3f72.jpg" style="height:266px; width:400px" />

Dengan menggunakan bahan ini, mereka membuat sepatu, tas dan dompet. XXLAB beroperasi dengan biaya pribadi dan produk-produk yang dihasilkan belum tersedia untuk umum. Kamu bisa menonton videonya secara lengkap di sini:

Walaupun produk mereka belum muncul di pasaran, kamu bisa mulai melirik produk-produk ramah lingkungan produksi dalam negeri seperti ini.

Selain itu, kamu juga mungkin bisa terinspirasi dari tindakan mereka dan menemukan hal baru lain yang bisa bermanfaat. Berkarya sambil membuat lingkungan sekitar menjadi lebih bersahabat, kenapa tidak?

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :