DJI membuat drone atau pesawat tanpa awak baru bernama Matrice 200. Tipe kali ini memiliki kelebihan berupa kemampuan untuk terbang menembus hujan dan salju, sensor yang lebih presisi, serta bisa membawa tiga kamera sekaligus.
M200 ini memang bukan drone biasa. DJI merancangnya sebagai sebuah drone untuk berbagai keperluan industri, karena itu di dalamnya terdapat ketahanan cuaca serta pendukung lainnya.
Lebih detilnya, sebagaimana dilansir KompasTekno dari The Verge, Rabu (1/3/2017), DJI membekali M200 dengan sebuah kamera navigasi yang disematkan di bagian hidung drone. Kemudian di bagian bawah drone terdapat dua buah gimbal yang bisa dipakai sebagai wadah kamera zoom dan kamera pemindai panas.
Kombinasi kamera tersebut bisa dipakai untuk mencari posisi kebocoran panas di bangunan besar, pembangkit tenaga listrik dan sejenisnya. Cara kerjanya, kamera pemindai panas melakukan pencarian di area tertentu dan kamera zoom bisa memperbesar gambar area tersebut tanpa harus mendekatinya.
DJI mengklaim bahwa kamera tersebut sangat presisi dan mampu mengidentifikasi cacat berukuran milimeter pada konstruksi gedung, jembatan atau jalan. Selain itu, pemindai panas tersebut juga berguna dipakai mencari orang dalam situasi darurat.
Sebagai tambahan, DJI juga menawarkan modifikasi berupa gimbal di bagian atas drone. Modifikasi seperti ini biasanya berguna untuk drone yang dipakai sebagai alat penindai proses konstruksi jembatan atau sejenisnya.
M200 ini memiliki dua baterai sehingga bisa terbang dalam waktu 35 menit. Pengguna juga bisa melakukan hot-swap atau langsung mengganti baterai dengan baterai baru saat drone dalam kondisi menyala.
DJI juga membekali M200 ini dengan sensor di bagian depan, belakang dan atas. Sensor ini berguna untuk mengetahui berbagai hambatan yang ada saat terbang, sehingga drone bisa menghindari tabrakan.
Saat ini, DJI belum mengumumkan harga banderol M200. Namun mereka berjanji akan segera merilisnya ke pasar, berikut detil harganya, pada kuartal kedua 2017.