Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Manusia memiliki akal, nafsu, dan anggota tubuh yang sangat memungkinkan untuk bekerja secara sempurna.
Terkait dengan manusia, Charles Darwin dalam buku berjudul ‘On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life’ menganggap manusia berasal dari kera yang berevolusi.
Dalam teorinya, Charles Darwin mengatakan, "Suatu benda (bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan." Lalu, diperluas teorinya hingga sampai kepada asal usul manusia.
Akan tetapi, teori ini memiliki kelemahan dan kekurangan, karena ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mengalami evolusi dan tetap dalam keadaan seperti semula, contohnya ganggang biru yang diperkirakan telah ada sejak satu miliar tahun lalu dan hingga saat ini masih sama.
Begitu juga dengan hewan lainnya seperti sejenis komodo atau biawak yang telah ada sejak berjuta-juta tahun lalu dan sampai saat ini masih ada. Sehingga, bisa dikatakan bahwa teori yang dianggap ilmiah ini ternyata tidak mutlak, karena antara teori dengan kenyataan tidak dapat dibuktikan.
Berbeda dengan yang tertulis dalam Alquran. Jika hasil penelitian ilmiah dipadukan dengan Alquran, akan menemukan titik temu mengenai asal usul penciptaan manusia. Dalam buku 'Alquran vs Sains Modern menurut Dr. Zakir Naik' karya Ramadhani dkk, Alquran menyatakan proses penciptaan manusia dalam dua tahapan.
Tahapan pertama disebut tahapan primordial, yaitu manusia pertama ialah Adam as. Kemudian, tahapan kedua ialah tahapan biologi, yakni bercampurnya air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kukuh (rahim).
Kemudian nuthfah itu menjadi darah beku (alaqah) yang menggantung dalam rahim. Darah beku tersebut lalu oleh-Nya dijadikan segumpal daging (mudghah) dan dibalut dengan tulang belulang, serta ditiupkan roh kepadanya.
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik," Surah Al Mu’minun Ayat 12-14.