Logo HPN (Hari Pers Nasional) 2017 merupakan harmonisasi Logo HPN 2012 dan 2013, yang pada intinya merupakan Pesta Raya Masyarakat Pers yang tercermin di dalam komposisi, elemen serta warna-warna logonya. Untaian pita yang membentuk HPN dimaksudkan sebagai lambang pesta raya masyarakat pers, sedangkan jalinan pita dimaknakan sebagai sinergi antar komponennya. Huruf (P) yang berwarna- warni dimaknakan sebagai keragaman komponen pers, sekaligus menegaskan kemeriahan pesta.
Dalam konteks nasional, warna-warni pelangi dapat mencerminkan kekayaan dan keberagaman suku, bahasa, dan budaya yang tercermin dalam keanggotaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang tersebar di 34 provinsi dan terdiri atas berbagai suku bangsa dan bahasa, tetapi tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia dan berbahasa Indonesia.
IKAN TUNA => Sebagai salah satu hasil laut yang menjadi komoditas unggulan di perairan Maluku. Sebagai daerah yang disebut-sebut sebagai Lumbung Ikan Nasional, Tuna dari perairan Maluku dikenal sangat berkualitas.
PENA => Menggambarkan kerja-kerja pers di tanah air dalam meningkatkan kompetensi, sekaligus mengemban niat luhur menjadi mediator bagi kemajuan bangsa pada umumnya dan kemajuan Kepulauan Maluku pada khususnya. Ornamen berbentuk cengkeh, salah satu hasil bumi Maluku, diujung pena menggambarkan kemahsyuran Indonesia khususnya Kepulauan Maluku melalui rempah-rempah, yang sudah tercatat di banyak manuskrip kuno sebagai bagian penting pembentukan peradaban dunia.
TIGA RIAK GELOMBANG AIR LAUT => Menggambarkan tantangan pers untuk: Mandiri, Profesional dan Berkarakter Kemaritiman.
BUAH PALA (HASIL BUMI MALUKU) DENGAN PETA INDONESIA => Menggambarkan kemahsyuran Indonesia lewat rempah-rempah, yang sudah tercatat di banyak manuskrip kuno sebagai bagian penting pembentukan peradaban dunia.