Cara mengenali lowongan kerja fiktif

Oleh : Lintang Prisilia - 26 December 2016 09:00 WIB

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, pengangguran di Indonesia pada bulan Agustus 2015 mencapai angka 7,56 juta.

Tingkat pengangguran yang tinggi ini rupanya didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Sayangnya, keadaan tersebut justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu. Di antaranya, dengan menciptakan lowongan kerja fiktif yang tentunya merugikan para pencari kerja.

Nah, agar tak tertipu, berikut lima tanda lowongan kerja fiktif yang perlu Anda kenali:

1. Minimnya informasi perusahaan di Internet

Jika Anda dihubungi oleh pihak yang mengaku sebagai perusahaan dan ditawari pekerjaan oleh mereka, jangan lantas percaya. Terlebih jika Anda merasa tidak pernah mengirimkan lamaran ke perusahaan tersebut.

Segeralah telusuri informasinya di Internet, dan jika informasi yang tersedia sangat minim atau tidak ada sama sekali, Anda berhak curiga.

Sekalipun terdapat situs resmi perusahaan, ada baiknya Anda hubungi kontak yang tertera di sana untuk memastikan kebenaran lowongan yang dimaksud.

2. Tidak menggunakan domain perusahaan

Lowongan yang resmi sewajarnya menggunakan e-mail dengan domain perusahaan, bukan domain gratis seperti yahoo.com, gmail.com, dan lain sebagainya.

Nah, sekalipun iklan lowongan kerja mencantumkan alamat e-mail dengan nama perusahaan sebagai domain-nya, pastikan dulu bahwa domain pada e-mail tersebut sesuai dengan domain resmi milik perusahaan, dan tercantum dalam website perusahaan.

3. Penawaran yang tidak masuk akal

Siapa yang tidak mau punya pekerjaan dengan gaji tinggi dan fasilitas berlimpah? Ditambah lagi kalau proses seleksinya serba mudah. Jika demikian, maka sudah jelas Anda perlu berhati-hati.

Iming-iming gaji tinggi dan fasilitas yang lengkap memang menjadi modal oknum penipu untuk menjebak para pencari kerja. Nah, Anda tidak mau kan jadi salah satu korbannya?

4. Meminta bayaran

Perusahaan bonafide tak akan memungut uang dari calon karyawannya dengan dalih untuk biaya seleksi.

Walaupun tawaran pekerjaannya menggiurkan, tapi perusahaan seperti ini wajib Anda pertanyakan. Sekali lagi, jangan malas menggunakan Internet untuk mencari tahu informasi tentang perusahaan, termasuk testimoni para karyawannya.

5. Meminta informasi pribadi

Informasi pribadi seperti KTP dan data rekening bank biasanya akan diminta HRD sesudah Anda dinyatakan lolos seleksi masuk perusahaan.

Karenanya, Anda patut curiga apabila informasi tersebut sudah 'ditagih' sebelum Anda resmi diterima. Sebab, informasi-informasi yang sudah Anda serahkan dapat disalahgunakan untuk kepentingan oknum penipu.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :