Fenomena supermoon memang begitu menarik simpati banyak orang. Mereka sengaja meluang waktu untuk bisa menyaksikan langsung seperti apa keindahan bulan. Mengingat, pada masa itu bulan terlihat lebih jelas daripada biasanya.
Bulan yang terlihat nampak jelas itu terjadi karena posisi bulan berada begitu dekat dengan bumi. Sehingga, pancaran indahnya bulan dapat terlihat dengan kasat mata. Banyak orang yang begitu senang dengan fenomena ini. Mereka cukup terkesan dan merasakan kepuasan yang tak biasa karena bisa melihat secara langsung dan mengabadikannya.
Tapi, lain halnya dengan orang-orang yang beriman. Mereka justru merasakan kesedihan. Mengapa? Sebab, diketahui bahwa ternyata telah diriwayatkan 1400 tahun yang lalu fenomena seperti ini akan terjadi. Dan sesuatu yang tak biasa ini termasuk salah satu tanda akhir zaman.
Dari Anas bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya bagian dari tanda dekatnya hari kiamat adalah bahwa bulan terlihat dalam satu malam seperti untuk dua malam (– maksudnya: lebih besar dari biasanya, pen–), dan banyak terjadi mati mendadak, dan masjid dijadikan tempat lewat,” (HR. Imam Adhdhiyaa’ Al Maqdisy dalam Al Alhadis Al Mukhtaaroh no: 2325, dan menurut Syaikh Abdul Maalik bin Dhuhaisy, sanadnya Hasan. Demikian juga dihasankan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Shahih Jaami’ush Shoghiir no: 10841 dan Silsilah Hadis Shahih no: 2292).
Juga ada pula riwayat dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Di antara tanda dekatnya hari kiamat adalah hilal (bulan tsabit) terlihat lebih awal hingga hilal malam pertama dikatakan sebagai hilal malam kedua, masjid-masjid dijadikan sebagai tempat melintas dan banyaknya terjadi kasus kematian mendadak,” (HR. Imam Ath Thabrani no: 1132 dan dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ish Shoghiir no : 10841).
Dalam hadis tersebut jelas dikatakan bahwa fenomena supermoon ini bisa jadi salah satu tanda akhir zaman. Maka, ini adalah peringatan bagi kita untuk segera memperbaiki diri. Jangan sampai menunda taubat apalagi bersikap acuh terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Sebab, boleh jadi, fenomena lainnya, seperti matahari terbit dari arah terbenamnya akan membuat diri kita menyesal. Mengingat saat itu, taubat kita sudah terlambat. Wallahu ‘alam.