Reducetarian, vegetarian pemakan daging

Oleh : Marissa Putri - 18 November 2016 20:05 WIB

Apa sebutan untuk vegetarian yang terkadang makan daging?

Vegetarian gagal adalah label yang biasanya diberikan pada orang-orang ini. Namun, Brian Kateman punya label yang lebih positif. Malah lebih dari itu.

Kateman punya rencana untuk membantu mereka yang ingin merasakan keuntungan vegetarian--kesehatan lebih baik, memperbaiki lingkungan dan penyiksaan hewan--tanpa sepenuhnya berhenti makan daging. Rencana itu disebut reducetarianism.

Washington Post melansir, reducetarianism adalah praktik mengurangi konsumsi daging--baik itu daging merah, ayam, dan makanan laut, juga susu dan telur.

Kateman yakin, teori yang ditawarkannya akan sukses, karena lebih mudah dipraktikkan. Ini karena menjadi vegetarian atau vegan adalah perubahan yang terlalu drastis bagi banyak orang. Ini terlihat dari 80 persen orang yang mengaku dirinya vegetarian berakhir kembali makan daging.

Maka dari itu konsep inti reducetarianism adalah, sama sekali menghilangkan daging dari asupan bukan hal efektif dan berkelanjutan. "Pertanyaan paling efektif yang bisa kita tanyakan adalah bukan bagaimana kita bisa meningkatkan jumlah vegetarian dan vegan, tapi bagaimana kita dapat mengurangi jumlah konsumsi daging," kata Kateman dalam debut reducetarianism di Tedx akhir 2015 lalu.

Kateman memberi tip untuk mengurangi konsumsi daging. Jika Anda sudah makan daging di siang hari, tak perlu makan daging di malam hari. Tak makan daging hari Senin ataumeatless monday juga bisa dipraktikkan. Kalaupun ingin makan daging, pilih daging dari hewan yang hanya diberi makan rumput, bukan daging yang umum dijual di pasar. Terakhir, kurangi porsi daging.

Apakah gaya hidup ini bisa bertahan lama, ataukah sekadar menjadi pembeda bagi segelintir orang yang ingin terlihat unik di mata orang lain? Samuel Boerboom, penulis esai The Political Language of Food meyakini, ada alasan baik di balik beragam identitas pola makan baru ini. Meski jika terlalu banyak,boleh jadi ada masanya pola makan seseorang jadi identitas yang senantiasa diperdebatkan.

Atlantic menulis, reducetarian tak perlu hanya sekadar menjadi istilah belaka. Gaya hidup ini bisa menjadi sumber motivasi bagi sebagian orang, membantu mereka mengintegrasikan kebiasaan-kebiasaan baru menjadi identitas.

Tak ada salahnya mengikuti tren. Karena hal itu membuat orang menjadi bagian dari komunitas. Efeknya dapat memotivasi mereka mencapai tujuan demi kesehatan tubuh dan kondisi planet bumi yang lebih baik.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :