Para ayah yang berat badannya sedikit berlebih cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan anak-anak mereka. Mereka juga lebih menarik bagi para perempuan. Begitu kata riset.
Richard Bribiescas, profesor antropologi di Yale University mengklaim, pria-pria paruh baya yang tembam atau gempal lebih sehat daripada laki-laki usia 20 dan 30 tahunan yang bugar berkat testosteron. Telegraphmelansir, mereka tak hanya hidup lebih lama daripada para pria yang lebih langsing, namun juga lebih baik dalam hal mewariskan gen, juga dinilai lebih menarik oleh lawan jenis.
Tahun 2015 adalah saat di mana fenomenadad bod--bentuk tubuh kebapakan--mulai muncul di barat. Sejak itu, otot seolah tak lagi trendi, dikalahkan oleh perut buncit. Dad bod pun jadi istilah untuk mendeskripsikan figur seorang pria beranak yang rajin berolahraga, namun juga senang makan atau minum bir.
Bukan sekadar istilah main-main, menurut Profesor Bribiescas ada menfaat kesehatan dari bertambahnya berat badan. Dalam risetnya, ia mengklaim terdapat bukti bahwa pria yang sedikit gempal cenderung tidak menderita penyakit jantung dan kanker prostat.
Ia juga mengemukakan bahwa dengan menjadi gempal para ayah cenderung menghabiskan waktu bersama anak-anaknya daripada melirik perempuan lain. Itu mengapa meski kadar lemak meningkat, mereka terlihat lebih menarik di mata perempuan karena punya kecenderungan lebih setia dan dapat menjadi ayah yang baik.
Hasil riset dan pemikiran tersebut dituangkan Bribiescas dalam buku terbarunya, How Men Age. "Salah satu efek kadar testosteron yang menurun adalah hilangnya massa otot dan meningkatnya massa lemak. Perubahan konsumsi tubuh ini tidak hanya menyebabkan para pria membeli celana yang lebih longgar dan nyaman, tetapi juga memfasilitasi peningkatan ketahanan hidup dan hipotetis, menciptakan sebuah lingkungan hormonal yang lebih efektif mempromosikan dan mendukung investasi paternal," paparnya.
Bribiescas meyakini citra ayah Hollywood ala James Bond dapat menyesatkan dan merusak. Menurutnya akan lebih baik jika Jason Segel atau Will Ferrell dijadikan acuan potret ayah ideal dari aspek fisik.
Lepas dari apa kata Bribiescas, memang ada bukti bahwa testosteron berperan dalam proses penuaan. Bukti paling kuat datang dari riset terhadap dua orang pria yang tak punya testikel. Mereka hidup hingga 20 tahun lebih lama daripada rekan mereka yang tidak dikebiri. Ini menunjukkan bahwa kadar hormon testosteron mungkin berefek cukup kuat dalam proses penuaan.
Alasan persisnya tidak terlalu jelas, namun mekanisme ini meliputi meningkatnyakemampuan melawan infeksi danbekurangnya risiko kanker prostat.
Temuan-temuan ini memang menunjukkan bahwa pria pemilik dad bod tak hanya menarik tapi juga bisa lebih panjang umur daripada pria kurus, pun langsing. Bagaimanapun, gaya hidup sehat sebaiknya tidak Anda tinggalkan.