7 Alat Tulis Zaman Dulu yang Bikin Kamu Bersyukur Hidup di Masa Sekarang

Oleh : Cinta Silvia - 02 November 2016 18:22 WIB

Banyak siswa mengeluh malas belajar dan sulit memahami pelajaran. Ada-ada saja alasannya. Entah karena bobot materi yang terlalu berat atau guru yang tidak cocok. Di tengah zaman yang sudah modern, generasi muda sekarang seharusnya bersyukur bisa menikmati sekolah dengan mudah, tak seperti murid-murid di masa lalu.

Bila ditengok ke belakang, anak-anak zaman dulu harus berjuang demi bisa mengenyam bangku pendidikan. Misalnya harus menyeberangi sungai atau berjalan sejauh 2km dengan akses yang tak mudah menuju sekolah. Belum lagi soal alat tulis. Mereka harus membawa alat tulis yang jauh dari kata praktis. Apa saja contohnya?

1. Sabak, mirip dengan papan tulis tapi ukurannya kecil. Kebayang gimana pegelnya menenteng sabak ke mana-mana?

alt="alat1-cec31636043a20fa81f6e2f823275aad.JPG" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20161031/alat1-cec31636043a20fa81f6e2f823275aad.JPG" style="width:600px" />

Sabak ialah buku tulis zaman dulu. Maklum, pada masa lampau belum ada buku tulis seperti yang bisa dinikmati anak-anak sekolahan masa kini. Sabak sangat berat karena terbuat dari lempengan batu karbon segi empat. Menulisnya menggunakan grip yang berbentuk mirip dengan pensil.

2. Grip, mirip-mirip dengan pensil, tapi…

alt="alat2-300731534472f6194c971d81c514248c.jpg" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20161031/alat2-300731534472f6194c971d81c514248c.jpg" style="width:600px" />

Grip ini istilahnya seperti pensil zaman sekarang. Bentuknya memang mirip, namun hanya bisa digunakan dengan sabak. Istilahnya, mereka digunakan secara berpasangan. Di era ini, sabak dan grip sangat langka dan hanya dapat ditemukan di museum.

3. Kapur, debunya bikin batuk.

alt="alat3-aa802795a5dcd5ce89dfe758242df425.jpg" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20161031/alat3-aa802795a5dcd5ce89dfe758242df425.jpg" style="width:600px" />

Anak 90-an pasti akrab sekali dengan kapur. Sebab, dulu belum ada whiteboard. Jadi mau tak mau memakai kapur. Ada kapur yang putih, ada juga yang berwarna-warni. Meski menarik, debunya bikin kita batuk-batuk. Tak jarang pulang sekolah mukanya celemongan penuh kapur. Wah, ngangenin ya.

4. Tipe-x kuas, penghapus paling berkelas di zamannya.

alt="alat4-399d3053a3b49e3ce1b6e36564d490b3.jpg" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20161031/alat4-399d3053a3b49e3ce1b6e36564d490b3.jpg" style="width:600px" />

Masih ingat tipe-x berwarna putih berbentuk kuas merek ini? Zaman dulu, penghapus pena ini tampak paling berkelas. Siapa yang punya tipe-x ini pasti berasal dari keluarga berada.

5. Pena jarum, ngeri-ngeri sedap.

alt="alat5-94948327d37f802ddaeb224844450525.jpg" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20161031/alat5-94948327d37f802ddaeb224844450525.jpg" style="width:600px" />

Zaman dulu kala, orang Yunani—sekitar tahun 1.700 SM—menemukan pena jarum untuk tulis menulis. Bentuknya mirip jarum. Ngerinya, alat tulis ini terbuat dari tulang, besi, atau gading yang digoreskan ke lempengan kayu. Lempengan ini sudah dilapisi lilin dan dibuat berpasangan supaya dapat ditutup agar tulisan tak hilang.

6. Pena bulu, mirip-mirip seperti film Harry Potter.

alt="alattulis-ac9ea41317858a4a58c4783812a814e1.jpg" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20161101/alattulis-ac9ea41317858a4a58c4783812a814e1.jpg" style="width:600px" />

Sering melihat tokoh-tokoh film kolosal menulis surat? Mereka kebanyakan menggunakan alat tulis berbentuk bulu. Yap, betul, alat tulis itu memang terbuat dari bulu burung. Pena ini ditemukan sekitar tahun 700. Bahan baku yang paling bagus dialah menggunakan bulu burung yang hidup di musim semi. Sekitar 1.000 tahun alat ini dipakai untuk kegiatan tulis-menulis.

7. Sempoa, solusi cerdas menghitung tanpa kalkulator.

alt="alat7-364ac41a92907856a7c6c54f55dd7a7c.jpg" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20161031/alat7-364ac41a92907856a7c6c54f55dd7a7c.jpg" style="width:600px" />t

Zaman dulu belum zaman yang namanya pakai kalkulator. Karena itu, anak-anak sekolah menggunakan sempoa untuk kegiatan hitung-menghitung. Karena sempoa inilah mereka jadi tak malas, seperti anak-anak sekarang yang telanjur gemar mengandalkan kalkulator.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :