Sakit Leher? Gejala Penyakit Serius atau Bukan?

Oleh : Dimas Anugerah Wicaksono - 27 October 2016 13:54 WIB

Sakit leher adalah masalah umum yang sering kita alami dan biasanya akan membaik dalam beberapa hari. Kondisi ini jarang sekali menjadi gejala kondisi yang lebih serius dan umumnya bukan hal yang perlu diwaspadai.

Sakit leher bisa muncul mulai dari sisi bawah kepala hingga sisi atas bahu Anda dan bisa menyebar hingga ke lengan serta punggung bagian atas. Akibat dari kondisi ini, gerakan leher dan kepala menjadi terbatas dan aktivitas sehari-hari bisa menjadi sulit dilakukan. Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan sendiri untuk mengatasi sakit leher, yaitu:

  • Minum obat pereda rasa sakit. Untuk meredakan rasa sakit yang muncul akibat sakit leher, Anda bisa mengonsumsi obat tablet parasetamol atau ibuprofen, atau bisa juga menggabungkan keduanya. Selain dalam bentuk tablet, ibuprofen dalam bentuk gel dapat dioleskan pada bagian leher yang mengalami rasa sakit.
  • Gunakan bantal keras dan rendah. Usahakan untuk memposisikan leher dalam postur yang alami. Memakai bantal yang rendah dan keras bisa membantu mendapatkan posisi tersebut. Bantal yang terlalu tinggi bisa membuat leher merasa sakit karena posisi leher terlalu membungkuk.
  • Lakukan latihan khusus untuk leher. Latihan ini bertujuan meningkatkan jangkauan gerakan yang bisa dilakukan leher dan memperkuat otot leher secara keseluruhan. Gerakan yang bisa dilakukan adalah dengan mencondongkan kepala ke atas dan ke bawah, atau memiringkannya ke kanan dan kiri untuk membantu merenggangkan otot leher dan mengatasi leher yang kaku.
  • Mengompres leher dengan air hangat. Anda bisa menggunakan botol berisi air hangat atau alat kompres lain untuk meredakan kram otot dan rasa sakit pada bagian leher. Air dingin bisa juga digunakan untuk mengompres, tergantung kenyamanan yang dihasilkan terhadap tubuh Anda.
  • Hindari aktivitas yang butuh banyak gerakan leher. Aktivitas seperti mengemudi dan berkendara motor bisa terganggu ketika Anda mengalami sakit leher. Untuk sementara waktu, disarankan untuk tidak melakukan kegiatan yang memerlukan banyak gerakan kepala dan leher.
  • Memperhatikan postur leher. Posisi dan postur leher dalam beraktivitas harus diperhatikan. Posisi dan postur yang salah bisa memperparah sakit yang dialami atau bahkan postur salah inilah yang menjadi penyebabnya sejak awal.

Kondisi yang Menyebabkan Sakit Leher

 

Banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya sakit leher, misalnya posisi tidur yang salah, bekerja dengan komputer atau laptop dalam waktu yang lama, otot yang terkilir, dan postur leher yang salah akibat terlalu sering menunduk atau menengadah. Ketegangan pada otot leher akibat kecemasan dan stres juga bisa memicu sakit leher. Berikut ini beberapa kondisi yang bisa menyebabkan munculnya sakit leher:

  • Leher kaku. Yaitu kondisi ketika leher terasa kaku pada satu posisi setelah terbangun dari tidur dan sakit saat mencoba mengubah posisi. Kondisi ini dikenal dengan istilah tortikolis akut yang terjadi karena otot leher mengalami cedera. Penyebab tortikolis akut hingga kini belum diketahui, tapi faktor pemicunya bisa karena tidur tanpa penopang leher atau membawa tas atau beban berat di salah satu sisi lengan. Kondisi ini biasanya bertahan antara satu hingga dua hari, tapi kadang bisa terjadi selama satu minggu.
  • Saraf terjepit. Kondisi ini lebuh umum terjadi pada orang tua ketika diskus atau celah antar tulang mulai kehilangan kandungan air pada usia lanjut. Akibatnya diskus di antara tulang belakang menjadi tidak lentur seperti sebelumnya. Sakit leher yang disebabkan oleh saraf terjepit lebih dikenal dengan nama spondilosis servikal.
  • Kondisi ini disebabkan oleh salah satu diskus di antara tulang robek atau bergeser hingga saraf yang berada di dekatnya turut terganggu. Obat penghilang rasa sakit bisa diberikan untuk meredakan gejalanya, tapi pada beberapa orang disarankan melakukan operasi.
  • Cedera Sakit pada leher bisa disebabkan karena cedera yang terjadi karena kecelakaan mobil atau motor, terjatuh dari ketinggian, terpeleset, pukulan langsung ke arah wajah, kepala bagian belakang dan atas, atau cedera yang terjadi akibat olahraga. Cedera inilah yang menyebabkan terjadinya whiplash. Whiplash adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan cedera leher karena hentakan kepala mendadak ke satu arah).
  • Dampak dari whiplash sendiri adalah sakit leher, leher kaku, sakit kepala, dan gerakan leher berkurang.
  • Kondisi medis lain Di bawah ini adalah kondisi-kondisi medis yang bisa menyebabkan sakit leher:
    • Penyempitan jalur saraf tulang belakang.
    • Meningitis. Yaitu infeksi pada meninges atau selaput pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang.
    • Flu. Kondisi yang bisa membuat seluruh tubuh merasa sakit, termasuk bagian leher.
    • Rheumatoid arthritis. Kondisi ketika terjadi peradangan kronis pada persendian yang menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan rasa kaku.
    • Fibromialgia. Kondisi yang menyebabkan penyebaran rasa sakit pada otot dan jaringan lunak.
    • Kanker dan HIV. Kedua kondisi ini akan berdampak kepada melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Diagnosis Sakit Leher

Berikut ini beberapa kondisi yang perlu Anda waspadai dan disarankan untuk segera menemui dokter untuk memeriksakannya:

  • Jika rasa sakit yang dirasakan tidak bisa dikendalikan dengan obat penghilang rasa sakit biasa.
  • Leher yang sakit atau kaku tidak membaik setelah beberapa hari.
  • Jika Anda mencurigai sakit leher yang dirasakan diakibatkan oleh kondisi yang lebih serius.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada leher Anda, seperti bagian yang kebal, otot yang lemah, dan bagian yang terasa sakit saat disentuh. Dokter juga akan meminta Anda menggerakkan kepala untuk mengetahui bagian leher yang terasa sakit. Selain itu, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk mengetahui penyebab dasar yang mengakibatkan munculnya sakit leher.

 

Dokter bisa memberikan resep obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat untuk mengatasi kondisi yang lebih serius. Jika sakit leher bertahan lebih dari satu bulan atau gejala yang terjadi cukup parah, Anda akan dirujuk menemui dokter spesialis untuk penanganan lebih lanjut. Berikut ini beberapa tes yang mungkin dilakukan untuk mengetahui penyebab sakit leher yang Anda rasakan.

  • Tes pencitraan. X-ray, CT scan, dan MRI akan dilakukan untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang apa yang mungkin menyebabkan sakit leher yang diderita.
  • Tes saraf. Prosedur ini akan dilakukan jika dokter mencurigai sakit leher Anda diakibatkan oleh adanya saraf yang terjepit. Dokter akan menyarankan Anda melakukan tes elektromiografi atau EMG untuk mengetahui apakah saraf berfungsi normal.
  • Tes darah. Jika sakit leher yang Anda derita diduga disebabkan oleh inflamasi atau infeksi, tes darah bisa dilakukan untuk membuktikannya.
  • Tes pungsi lumbal. Sampel dari cairan serebrospinal diambil dari dasar tulang belakang dan diperiksa apakah terdapat bakteri atau virus. Tes ini dilakukan untuk memastikan apakah Anda menderita meningitis.

Pengobatan Sakit Leher

Sakit leher biasanya bisa pulih kembali dengan melakukan penanganan sendiri seperti yang telah dijelaskan di atas. Tapi jika sakit leher yang diderita berkelanjutan dan cukup parah, maka teknik pengobatan lain akan disarankan oleh dokter.

  • Obat-obatan. Obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat akan diberikan oleh dokter jika rasa sakit yang Anda rasakan cukup serius. Misalnya codeine yang bisa dikombinasikan dengan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas di apotek.
  • Terapi. Untuk membantu dalam latihan dan pemanasan leher, Anda bisa menemui terapis fisik. Mereka akan membantu Anda dalam melakukan latihan dan pemanasan khusus untuk leher, hingga akhirnya Anda bisa melakukannya sendiri. Tujuan terapi fisik ini adalah mengembalikan fungsi otot, memaksimalisasi postur atau posisi yang benar, dan meningkatkan kekuatan serta stamina otot-otot pada leher Anda.
  • Suntikan steroid. Jika rasa sakit yang ditimbulkan cukup parah, dokter akan menyuntikkan obat kortikosteroid untuk meredakan rasa sakit yang muncul.
  • Operasi. Prosedur ini jarang sekali dilakukan dalam mengatasi sakit leher, tapi perlu dilakukan jika terjadi tekanan pada saraf tulang belakang.

Pencegahan Sakit Leher

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah munculnya sakit leher:

  • Lakukan istirahat secara teratur dari kegiatan yang memaksa leher Anda berada di posisi yang sama untuk waktu lama.
  • Carilah posisi dan postur yang baik saat duduk, berdiri, maupun ketika tidur.
  • Hindari memakai matras atau kasur yang terlalu lunak untuk menghindari posisi leher yang bengkok ketika tidur.
  • Gunakan bantal secukupnya agar kepala sejajar dengan tubuh Anda.
  • Sesuaikan tinggi meja, kursi, dan komputer agar layar monitor sejajar dengan mata. Sebaiknya lutut sedikit lebih rendah dari pinggul saat duduk. Selain itu gunakan sandaran tangan di kursi Anda.
  • Lakukan peregangan secara teratur jika Anda sering bekerja dalam posisi duduk, misalnya dengan menggerakkan bahu naik-turun. Anda juga bisa menggerakkan kepala ke samping, menunduk, dan menengadahkan kepala.
  • Hindari menjepit telepon di antara telinga dan bahu saat menerima panggilan jika Anda sering memakai telepon saat bekerja.
  • Hindari posisi tidur tengkurap karena akan memberikan tekanan yang kuat pada leher Anda. Gunakan bantal yang menopang lekukan leher sesuai bentuk alami.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :