High heels menjadi simbol feminitas bagi para wanita. Alas kaki tersebut sering diandalkan untuk acara spesial, seperti pesta pernikahan atau wisuda. Meski begitu, popularitas sepatu hak tinggi sepertinya sedikit menurun beberapa tahun belakangan. Menurut studi terbaru, wanita kini justru lebih menggemari sneakers.
Penelitian yang dilakukan analis konsumer Mintel tersebut mengungkap penurunan daya beli pada sepatu hak tinggi. Kabarnya sneakers atau trainers yang tampak lebih sporty dan kasual justru lebih diminati. Hal ini cukup mengejutkan karena baru pertamakalinya terjadi dalam industri apparel.
Perbedaan total penjualan high heels dengan sneakers memang tidak terlalu jauh. Data menunjukkan jika 37% wanita membeli sneakers dan 33% lainnya membeli sepatu hak tinggi. Mana yang lebih suka mereka pakai? Ternyata 59% dari mereka lebih memilih flats dan hanya 12% yang suka menggunakan high heels.
"Untuk pertamakali penjualan trainers telah melebihi high heels. Pasar pakaian olahraga Inggris telah berkembang kuat tahun lalu dan sudah menjadi tren bagi pelanggan untuk mengintegrasi busana olahraga ke dalam pakaian sehari, artinya trainer juga menjadi lebih populer di kalangan wanita, mengalahkan high heels yang menjadi item favorit kedua setelah flats," ungkap Tamara Sender selaku analis fashion senior di Mintel.
Sneakers ternyata sedang lebih diminati karena tuntutan fashion dan gaya hidup. Tampilan sporty memang sempat digandrungi para pecinta mode sejak beberapa tahun lalu dan mempengaruhi pemilihan jenis sepatu para wanita. Selain itu, sepatu hak tinggi juga diketahui sering menyebabkan nyeri di kaki hingga punggung. Terlebih jika dikenakan untuk bekerja yang melibatkan banyak berjalan dan berdiri.
Meski begitu, para peneliti juga tidak menyarankan para wanita memakai sepatu yang sangat datar tanpa hak atau lekukan sama sekali. "Secara ideal, kamu seharusnya menggunakan sepatu dengan tali dan hak yang rendah sampai sedang agar mendukung dan membantali lengkungan (kaki) dan tumit," ungkap sebuah penelitian yang dipublikasi di NHS.