Kultur jaringan adalah salah satu metode perkembangbiakan vegetatif buatan dengan tujuan untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dalam kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut bisa dapat memperbanyak diri hingga tumbuh menjadi tanaman baru dengan sifat yang sama.
Tujuan dari perkembangbiakan dengan cara kultur jaringan adalah untuk memperbanyak tanaman dengan sifat seperti induknya. Contoh kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman hias anggrek, tanaman obat seperti bidara upas, dan buah-buahan semisal pisang.
Baca Juga:
Teknik Vertikulur dan Contohnya
Jenis-jenis Tanaman Pangan dan Hortikultura Terlengkap
Keuntungan kultur jaringan adalah sebagai berikut:
- Menghasilkan tanaman yang serupa induknya dengan kualitas unggul
- Mendapatkan bibit tanaman dengan waktu yang relatif lebih singkat tetapi jumlahnya banyak
- Pengadaan bibitnya tidak tergantung musim
- Dapat dilakukan di lahan yang tidak begitu luas
Sedangkan kelemahan kultur jaringan :
- Biaya yang dibutuhkan jauh lebih mahal
- Membutuhkan keahlian khusus
- Akar tumbuhan cenderung lemah
- Tidak menghasilkan varietas baru
Tahapan yang dilakukan dalam perkembangbiakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah Pembuatan media, Inisiasi, Sterilisasi, Multipikasi, Pengakaran, dan Aklimatisasi.
1. Pembuatan Media biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, hormon dan bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain.
2. Inisiasi atau pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dilakukan kultur jaringan seperti tunas.
3.Sterilisasi alat dan tempat yang digunakan
4. Multiplikasi atau menanam eksplan pada media.
5. Fase Pengakaran
6. Aklimatisasi atau memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke bedeng.