Planaria berkembang biak dengan cara seksual melalui fertilisasi internal dan secara aseksual melalui fragmentasi.
Planaria merupakan jenis cacing pipih yang termasuk dalam filum platyhelminthes kelas Turbellaria. Ciri-ciri Planaria memiliki tubuh yang pipih, troploblastik aselomata, dan simetri bilateral.
Planaria biasanya hidup di air tawar dan bersifat parasit karena memperoleh makanan dari tubuh hewan lain. Planaria juga hidup di tempat air bersih, sehingga menjadi indikator kebersihan air.
Tubuh cacing ini terdiri atas 3 lapisan jaringan, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam) serta tidak memiliki rongga tubuh atau bersifat triploblastik aselomata.
Planaria sudah dikenal dengan regenerasinya yang tinggi. Planaria dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Reproduksi seksual merupakan reproduksi yang terjadi melalui penggabungan materi genetik dari dua individu dengan jenis kelamin berbeda. Sedangkan reproduksi aseksual merupakan reproduksi yang hanya melibatkan satu individu tanpa melalui pertukaran materi genetik dengan individu lain.
Reproduksi seksual pada planaria terjadi melalui fertilisasi internal dengan cara menempel. Karena planaria merupakan hewan hermafrodit, maka akan membentuk organ reproduksi yang berkembang pasca masa embrional.
Sedangkan, reproduksi aseksual planaria terjadi melalui fragmentasi dengan cara membelah diri. Karena planaria tidak dapat membentuk organ reproduksi maka reproduksi aseksualnya terjadi melalui pembelahan transversal.
Bila tubuh planaria dipotong menjadi dua bagian, maka setiap bagian yang dipotong dapat meregenerasi sendiri menjadi semua bagian sel yang membentuk planaria.