Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur didirikan oleh Raja Wisnu dari Wangsa Syailendra pada 770 Masehi dan selesai pada 842 Masehi.
Candi Borobudur dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha. Borobudur juga berfungsi sebagai tempat ziarah keagamaan dan setiap tahunnya dijadikan tempat untuk memeringati Trisuci Waisak oleh umat Buddha dari seluruh penjuru dunia.
Candi borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang ditemukan oleh Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, Sir Thomas Stamford Raffles pada 1814. Sejak saat itu, Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran (perbaikan kembali).
Baca juga:
Candi Arjuna dan Candi Setyaki Dieng Diselimuti Embun Es
Rahasia Candi Borobudur yang Baru Terungkap di Zaman Modern
Candi borobudur merupakan hasil akulturasi kebudayaan Buddha dengan kebudayaan asli Indonesia. Kebudayaan Indonesia tampak dari bentuk punden berundak-undak.
Candi Borobudur terdiri dari sembilan teras bertumpuk yang mencakup enam teras berbentuk bujur sangkar dan tiga pelataran berbentuk bundar. Di atasnya terdapat stupa utama terbesar yang memahkotai monumen ini. Stupa tersebut dikelilingi oleh tiga barisan 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk bersila. Sementara pada bagian dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief yang indah.
Bagian-bagian Candi Borobudur
Struktur candi Borobudur ini terbagi atas tiga bagian yang terdiri dari 9 tingkat yaitu Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu, dengan rincian sebagai berikut:
- Bagian I /bawah terdiri dari 1 tingkat yang disebut Kamadhatu
Bagian bawah yang disebut Kamadhatu adalah kaki candi yang terdiri dari bangunan selasar dan undak. Di belakang kaki candi terdapat relief yang menggambarkan tataran hidup yang masih dikuasai oleh hawa nafsu dan kenikmatan duniawi.
- Bagian II /tengah terdiri dari 5 tingkat yang disebut Rupadhatu
Bagian tengah yang disebut Rupadhatu adalah bangunan segi empat yang terdiri dari dinding dan pagar langkan. Di bagian Rupadahatu ini terdapat relief yang menggambarkan kehidupan ideal yang harus ditempuh oleh setiap individu dalam usahanya melepaskan diri dari segala kesengsaraan dan siklus reinkarnasi.
- Bagian III /atas terdiri dari 3 tingkat yang disebut Arupadhatu
Bagian atas yang disebut Arupadhatu atau “tanpa perwujudan” adalah bangunan teras bundar yang melambangkan tujuan akhir dari setiap umat (nirwana). Di bagian teras bundar ini tidak memiliki ragam hias kecuali sejumlah stupa yang di dalamnya terdapat patung budha mengelilingi stupa induk.