Teater tradisional adalah suatu pentas seni kehidupan manusia yang lahir dan tumbuh serta berkembang di suatu daerah dan juga salah satu hasil kreativitas kebersamaan suku bangsa indonesia. Teater yang menjadi biji dari budaya daerah setempat dan dikenal oleh masyarakat lingkungannya.
Teater tradisional memiliki fungsi sebagai upacara penghormatan pada roh nenek moyang atau dewa, hiburan, atau presentasi estetis yang menyatu dalam satu pementasan.
Selain itu, fungsi teater tradisional adalah sebagai media ekspresi, media pendidikan, dan media pemberi informasi untuk masyarakat.
Baca juga:
Pengertian Teater Modern dan Unsur-unsurnya
Mengenal Seni Peran Teater Tradisional
Pertunjukan dilakukan dengan dasar tata cara dan pola yang diikuti secara tradisional atau turun temurun dari pengalaman pentas generasi tua Pendahulu dialihkan atau di lanjutkan ke generasi muda atau (generasi milenial ) dan mengikuti serta setia kepada pakem atau peraturan yang sudah ada.
Pementasan teater tradisional biasanya dilakukan di alam terbuka atau di pendopo yang penontonnya dari berbagai sisi yang terbuka secara umum. Buat kalian yang membaca artikel ini, ayo kita selaku generasi penerus bangsa mari kembangkan dan lestarikan bersama-sama budaya negara tercinta kita supaya tidak punah ditelan jaman.
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ciri-ciri teater tradisional adalah:
- Teater tradisional tidak memerlukan naskah tulis
- Pemeran dalam teater tradisional melakukan interaksi dengan penonton
- Cerita diambil dari kisah turun temurun, dongeng, sejarah, atau kehidupan sehari-hari
- Pementasannya lebih fokus pada isi dan tujuan dari kesenian
- Pentas dari teater tradisional biasanya dilakukan di luar ruangan misalnya lapangan, pekarangan rumah, dan lainnya
- Musik yang digunakan adalah alat musik tradisional dan peralatan seadanya.