Tanah potensial adalah suatu lahan yang produktif sehingga apabila dikelola dengan baik oleh manusia dapat memberikan hasil yang tinggi walaupun dengan biaya pengelolaan yang rendah. Dibandingkan dengan lahan kritis, lahan potensial memiliki produktivitas yang jauh lebih tinggi. Oleh karena itu, lahan potensial dimanfaatkan dengan baik untuk pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan lain sebagainya.
Lahan potensial sendiri menjadi lebih menonjol bersamaan dengan terjadinya peningkatan jumlah penduduk dan juga proses industrialisasi.
Baca juga:
Akibat Utama Erosi Tanah dan Proses Terjadinya
Pemanfaatan lahan potensial sesuai letak geografisnya, antara lain:
1. Pemanfaatan lahan di daerah dataran rendah
- Lahan kering atau tegalan bisa untuk ditanami berbagai tanaman kebun seperti sayur mayur, jagung, palawija, bumbu dapur dan sebagainya.
- Sawah irigasi untuk ditanami padi, gandum, atau tanaman sejenisnya.
- Perkebunan untuk ditanami tanaman-tanaman kebun seperti tebu, kelapa sawit, buah-buahan, dan sebagainya.
2. Pemanfaatan lahan di daerah pegunungan
- Perkebunan untuk ditanami Kina, teh, kopi, dan mayoritas jenis sayuran. Tanaman tersebut cocok untuk ditanam di daerah yang memiliki kelembapan udara yang cukup tinggi.
- Hutan lindung, selain berguna menjaga sumber air, juga dapat berfungsi sebagai hutan wisata.
3. Pemanfaatan lahan di daerah pantai
Pemanfaatan lahan di daerah pantai antara lain dapat digunakan untuk:
- Industri garam karena pada industri garam membutuhkan panas matahari yang cukup untuk proses pengristalan air laut.
- Pelabuhan
- Area persawahan pasang surut
- Tambak udang dan bandeng
- Pariwisata