Perbedaan Energi Potensial dengan Energi Kinetik bisa dilihat dari definisi dan contoh masing-masing. Energi sendiri adalah suatu kemampuan yang bertujuan untuk melakukan usaha kerja atau kemampuan untuk melakukan sebuah perubahan.
a. Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda karena ketinggiannya. Energi potensial dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi dan tempat ketinggian benda. Contohnya adalah energi potensial gravitasi.
Baca juga: Energi Potensial Beserta Contoh Soal dan Pembahasan
Pada energi potensial gravitasi, besar energi potensial ditentukan ketinggiannya (h) dan akibat dari percepatan gravitasi (g). Rumus energi potensial gravitasi adalah:
Ep = m. g. h
Terlihat bahwa semakin tinggi dan semakin besar massa benda, maka energi potensialnya semakin besar. Sebaliknya, jika massa benda semakin kecil dan ketinggian benda semakin rendah, maka energi potensialnya semakin kecil.
Jika benda terletak di atas tanah, maka energi potensialnya nol. Jadi energi potensial ini identik dengan letak ketinggian benda. Satuan energi potensial adalah joule.
b. Energi Kinetik adalah sebuah energi atau gerak yang dimiliki oleh sebuah benda karena gerakannya. Energi kinetik sebuah benda bisa definisikan sebagai suatu usaha yang dibutuhkan dalam menggerakkan sebuah benda dengan massa tertentu dari yang awalnya dalam keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu.
Contoh Energi Kinetik adalah mobil dan motor yang sedang bergerak dan melaju kencang. Atau contoh lainnya adalah Air sungai yang sedang mengalir.
Baca juga: Energi Kinetik – Pengertian, Jenis, Rumus, dan Contoh
Energi Kinetik atau gerak dari sebuah benda sama saja dengan jumlah usaha yang diperlukan dalam menyatakan kecepatan dan rotasinya, serta dimulai dari keadaan diam.
Besar Energi Kinetik ditentukan oleh massa (m) dan kecepatannya (v). Rumus energi kinetik adalah:
Ek= ½ mv²
Terlihat bahwa semakin cepat suatu benda, dan semakin besar massa benda tersebut, maka semakin besar pula energi kinetiknya.
Energi kinetik dapat berubah dari atau menjadi energi potensial dan sebaliknya. Misalnya saat benda dilempar ke atas, energi kinetiknya berkurang saat kecepatannya berkurang, tapi energi potensialnya bertambah seiring meningkatnya ketinggian.
Kemudian ketika benda jatuh kembali energi kinetiknya meningkat saat kecepatannya bertambah, tapi energi potensialnya turun seiring turunnya ketinggian.