Ketersediaan Sumber Daya Alam di Brunei Darussalam yang paling utama adalah minyak bumi dan gas alam. Dari hasil penggalian atau penambangan yang terus menerus dilakukan oleh perusahaan lokal maupun asing membuat pemasukan dari hasil tambang begitu tinggi.
Dikutip dari majalah Forbes (majalah bisnis dan finansial di Amerika), Brunei Darussalam memiliki ladang minyak bumi dan gas alam terkaya ke 5 dari sekitar 182 negara di dunia.
Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas alam. Hampir setengah PDB (Pendapatan Domestik Bruto) atau pendapatan negaranya dihasilkan dari ekspor minyak bumi dan gas alam.
Baca juga: Pengaruh Kerja Sama ASEAN terhadap Pendidikan, Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Politik
Namun dikarena jenis SDA ini terbatas dan akan habis apabila terus di eksploitasi maka pemerintah Brunei berupaya mengembangkan sektor ekonomi lainnya seperti industri, perdagangan dan pariwisata.
Pada tahun 1984, Brunei resmi bergabung dengan ASEAN sebagai wadah kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama internasional yang diikuti oleh Brunei Darussalam adalah:
1. WTO (World Trade Organization),
2. G-7, APEC (Asia Pacific Economic Cooporation),
3. OPEC (Organization of Petrolium Exporting Countries), dan
4. OKI (Organisasi Konferensi Islam).
Baca juga: Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial Budaya, Pendidikan, Politik dan Keamanan
Brunei menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia. Indonesia merupakan mitra dagang yang sudah lama menjalin hubungan dengan Brunei Darussalam. Kedua negara saling bekerja sama dalam kegiatan ekspor dan impor.
Ekspor Brunei ke Indonesia adalah kapas, besi, dan baja. Adapun impor dari Indonesia berupa semen, bahan bangunan, dan pakaian jadi.