Indonesia adalah negara yang memiliki ribuan pulau. Kepulauan Indonesia merupakan kepulauan yang istimewa karena kaya akan sumberdaya kebumian dan sering disebut pula dengan “untaian jamrud khatulistiwa”.
Secara astronomis Kepulauan Indonesia berada pada suatu wilayah dengan posisi garis Lintang Bumi 07˚ LU – 12˚ LS dan posisi garis Bujur Bumi 95˚ BT – 141˚ BT. Sedangkan secara geologis, kepulauan Indonesia berada pada jalur penumjaman lempeng bumi, seperti penunjaman Lempeng Samudera Indo-Australia dengan Lempeng Benua Eurasia.
Jalur penunjaman lempeng bumi di wilayah Kepulauan Indonesia merupakan jalur penyebab gempa tektonik yang mana bersifat regional dan umumnya kerusakan yang ditimbulkan sangat parah.
Baca juga: Masa Sebelum Mengenal Tulisan (Masa Pra Aksara)
Terbentuknya kepulauan Indonesia tentu telah melalui proses yang sangatlah panjang. Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang proses terbentuknya pulau-pulau di wilayah Indonesia.
Berikut adalah sejarah dan proses awal terbentuknya kepulauan Indonesia yang dikutip dari buku Menelaah Historiografi Nasional Indonesia karya Ahmad Choirul Rofiq.
1. Proses Geologis
Pembentukan kepulauan Indonesia bisa dijelaskan dari proses geologis yang terjadi saat pembentukan alam, yaitu proses endogen dan eksogen.
Tenaga endogen merupakan proses pembentukan alam yang bersumber dari aktivitas dinamik bumi. Aktivitas ini mengakibatkan adanya deformasi kerak bumi yang mengakibatkan formasi daratan Indonesia terpisah satu sama lain.
Sedangkan tenaga eksogen adalah proses pembentukan alam yang bersumber dari luar permukaan bumi, seperti iklim, hujan, angin, hingga perubahan temperature batuan yang mengalami pelapukan pada proses geomorfologi.
2. Proses Tektonik Lempeng
Pada proses ini, seluruh kerak bumi adalah suatu lempeng yang sifatnya kaku terhadap satu sama lain di atas suatu cairan plastis yang mana masing-masing lempeng akan bergerak menjauh dari pusatnya. Dengan kata lain, proses pembentukan kepulauan Indonesia bisa terlihat pada pemunculan beberapa pulau yang ada di sepanjang Samudera Hindia dan Pasifik.
3. Proses Tektonik Kepulauan
Kepulauan Indonesia memiliki kaitan erat dengan perkembangan tektonik kepulauan yang asalnya dari proses lempeng tektonik. Berdasarkan klasifikasinya, kepulauan Indonesia terbentuk dari tiga hasil pergerakan lempeng besar, yakni lempeng di pasifik sebelah barat, lempeng samudera Hindia di sebelah selatan, dan juga lempeng Asia di sebelah utara.
Aktivitas lempeng besar tersebut sudah ada sejak zaman Neogen yang terjadi sekitar 50 juta tahun. Hingga saat ini, ketiga lempeng tersebut masih aktif dan pada kondisi tertentu bisa menyebabkan adanya guncangan gempa bumi berskala ringan hingga berat di daerah-daerah tertentu, khususnya daerah rawan gempa.
Akibat dari aktifitas lempeng tersebut maka tidak mengherankan jika kepulauan Indonesia sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi dimana dari dua aktifitas alam ini menyebabkan beberapa hal, yaitu:
- Terbentuknya pulau-pulau baru;
- Adanya deformasi atau perubahan struktur geomorfologi di sejumlah wilayah Indonesia;
- Adanya likuifaksi (tanah ambles) dan pergeseran tanah; dan
- Adanya perubahan topografi permukaan wilayah di Indonesia.
Beberapa daerah rawan gempa di Indonesia dan letusan gunung berapi diantaranya adalah Pulau Krakatau, Pulau Alor, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Jawa-Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur karena pulau tersebut berada di jalur aktif lempeng bumi dan jalur pegunungan berapi. Maka, proses pendidikan tentang mitigasi bencana di Indonesia perlu ditingkatkan dan dibudidayakan dengan jalan sosialisasi formal.