Vulkanisme adalah merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Aktivitas magma itu muncul setelah adanya suhu yang sangat tinggi pada magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Akibat dari aktivitas ini adalah muncul retakan-retakan dan pergeseran pada kulit bumi. Contoh vulkanisme adalah Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Bagi negara yang terletak di gugusan gunung api dunia (ring of fire) seperti Indonesia, gempa bumi boleh dibilang bukan lagi hal yang asing. Adapun penyebab gempa bumi sendiri banyak, dari pelepasan energi yang sangat cepat (seisme), pergeseran lempeng bumi hingga pergerakan magma di dalam gunung berapi atau disebut juga vulkanisme.
a. Gejala Vulkanisme
1. Terbentuknya dapur magma di lapisan kulit Bumi
Magma adalah bahan silikat pijar yang terdiri atas bahan padat berupa batuan, cairan, dan gas. Magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Letak dapur magma di dalam bumi berada pada kedalaman yang bervariasi. Ada yang sangat dalam tetapi ada pula yang dekat dengan permukaan bumi. Jarak dapur magma dengan permukaan bumi inilah yang berpengaruh terhadap besar kecilnya proses vulkanisme.
2. Terjadinya intrusi magma
Intrusi magma adalah proses keluarnya magma melewati celah-celah batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi enam, yaitu batolit, diaterma, lakolit, sill, intrusi korok/gang, dan apolisa.
- Batolit
Batolit adalah intrusi magma yang berada dekat dengan dapur magma. - Diatrema
Diatrema adalah intrusi magma yang mengisi pipa letusan mulai dari dapur magma hingga ke permukaan bumi. - Lakolit
Lakolit adalah magma yang menerobos di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga berbentuk cembung. - Sill
Sill intrusi magma di antara dua lapisan batuan yang membentuk lapisan magma yang tipis. Bentuk sill sejajar dengan lapisan batuan tersebut. - Intrusi Gang/Korok
Intrusi gang adalah batuan hasil intrusi yang memotong lapisan litosfer. - Apolisa
Apolisa atau urat magma adalah cabang dari intrusi gang dengan ukuran yang lebih kecil.
3. Terjadinya ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma dari dapur magma ke permukaan bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava. Kamu dapat mengamati proses ekstrusi magma saat terjadi letusan gunung api. Berdasarkan tempat terjadinyah, ekstrusi magma dibedakan menjadi tiga, yaitu ekstrusi linear, sentral, dan areal.
- Erupsi linear adalah proses keluarnya magma melalui celah yang ada di sepanjang retakan pada kulit bumi.
- Erupsi sentral adalah proses keluarga magma melalui saluran tunggal yang terhubung langsung dengan perut bumi.
- Erupsi areal adalah proses keluarnya magma melalui suatu wilayah yang luas. Ekstrusi ini disebabkan dekatnya permukaan bumi dari dapur magma.
Sememtara itu, berdasarkan sifat dan kekuatannya, ekstrusi magma dapat dibedakan menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif.
- Erupsi efusif adalah erupsi berupa lelehan lava melalui rekahan atau lubang kawah gunung api.
- Erupsi eksplosif adalah erupsi berupa ledakan dengan mengeluarkan bahan-bahan padat berupa lapili, bom, kerikil, dan debu vulkanik bersamaan dengan gas dan fluida.
Ekstrusik magma mengakibatkan terbentuknya gunung api. Sifat magma dan kekuatan letusannya berpengaruh terhadap bentuk gunung api.
b. Macam-macam Vulkanisme
Proses vulkanisme itu terdiri dari 3 jenis yaitu :
1. Vulkanisme zona Divergen
Vulkanisme zona Divergen adalah vulkanisme yang terjadi pada jalur rengkahan antar lempeng kerak bumi. Magma yang berasal dari lapisan astenosfer yang cair keluar ke permukaan bumi melalui rengkahan tersebut. Disini magma yang keluar jenisnya sangat cair, bersuhu tinggi dan keluar secara meleleh dengan tidak disertai letusan dahsyat. Kemudian membentuk gunung api berupa igir model memanjang atau dataran lava yang luas. Jika terjadi di dasar laut, maka bentukannya adalah seperti igir tengah samudera (mid oceanic ridge).
Contoh : deretan gunung api di Afrika Timur dan daratan di Pulau Islandia. Untuk di laut seperti di tengah Samudera Atlantik, Hindia dan Pasifik
2. Vulkanisme zona Konvergen
Vulkanisme zona Konvergen adalah vulkanisme yang terjadi di jalur pertemuan dua lempeng kerak bumi. Disini magma terbentuk adalah berasal dari hasil pencairan endapan laut yang berasal dari darat ketika subduksi (menyusup) ke bawah lempeng daratan atau benua. Ketika endapan yang mencair bertambah volumenya, kemudian mendesak mencari jalan keluar melalui retakan-retakan yang terdapat di atasnya, maka selanjutnya adalah terjadi letusan dahsyat dengan mengeluarkan magma cair kental (efusiva), magma padat (eflata), dan gas (ekshalasi). Disini akan muncul gunung api bertipe kerucut dan berlapis-lapis atau strato.
Contoh : Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Gamalama, Gunung Krakatau 1883, Gunung, Gunung Visuvius, Gunung St. Helena dan Gunung Fuji.
3. Vulkanisme zona Tengah
Vulkanisme zona Tengah adalah proses vulkanisme yang terjadi di tengah lempeng kerak bumi dengan tanpa ada retakan. Disini magma yang muncul berasal dari mencairnya astenosfer dan kerak bumi di bagian bawah yang disebabkan oleh penumpukan mineral radioaktif. Akibat dari pencairan itu adalah kerak bumi menjadi tipis dan mudah ditembus oleh magma. Magma kemudian meleleh tanpa adanya letusan yang dahsyat. Hasil dari vulkanisme tipe ini adalah gunung api yang berbentuk perisai dengan lunang kawah yang terbuka lebar.
Contoh : Gunung Api Manuaola di Kepulauan Hawaii (lempeng Samudera Pasifik)