Untuk menjaga keseimbangan ekosistem, kita diharuskan untuk menjaga keanekaragaman hayati agar tetap lestari. Ekosistem yang tidak seimbang ataupun rusak akan berdampak pada manusia serta alam itu sendiri. Beberapa kegiatan manusia yang dapat merusak keanekaragaman hayati adalah kerusakan habitat, contohnya terumbu karang. Terumbu karang merupakan rumah sekaligus sumber makanan bagi beberapa jenis ikan, sehingga jika terumbu karang dirusak, dapat memengaruhi jumlah ikan yang dapat bertahan hidup di habitat tersebut.
Baca Juga:
Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Biodiversitas
Upaya pelestarian Keanekaragaman Hayati dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pelestarian secara in situ dan pelestarian secara eks situ.
a. Pelestarian secara in situ
Pelestarian secara in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitatnya. Berikut ini beberapa contoh Taman Nasional yang sudah dikembangkan untuk menjaga kelestarian Flora dan Fauna di Indonesia
1. Taman Nasional Pulau Komodo
2. Taman Nasional Baluran
3. Taman Nasional Tanjung Puting (kawasan konservasi orang utan) di semenanjung provinsi Kalimantan Tengah
4. Taman Nasional Way Kambas (konservasi penjinakan, pelatihan, perkembangbiakan gajah) yang berada di Lampung Timur
5. Taman Nasional Karimun Jawa
6. Taman Nasional Bali Barat (ekosistem hutan dan juga sabana bagi 160 spesies flora dan fauna yang dilindungi termasuk Jalak Bali)
7. Taman Nasional Ujung Kulon (penangkarang badak bercula satu) di Provinsi Banten
8. Taman Nasional Kepulauan Seribu di sebelah utara Jakarta
b. Pelestarian secara eks situ
Pelestarian secara eks situ adalah pelestarian yang dilakukan diluar habitatnya dan dipelihara di tempat lain. Dalam metode eksitu, terdapat beberapa cara, antara lain dengan kebun binatang, taman safari, dan taman hutan raya.
1. Kebun binatang adalah salah satu bentuk konservasi dengan memakai lingkungan alam buatan, yang terpisah- pisah pada setiap jenis spesies. Setiap spesies akan berada di dalam kandang yang terpisah dengan spesies lain. kekurangan dari kebun binatang adalah ruang herak menjadi sangat terbatas, akibat berada dalam kandang.
2. Taman safari adalah upaya pelestarian flora dan fauna melalui pembuatan lingkungan buatan. Berbeda dengan kebung binatang yang setiap spesies berada dalam satu kandang, pada taman safari, beberapa spesies berada dalam satu wilayah besar. Setiap wilayah terpisah oleh pagar tinggi. Pengunjung harus memakai mobil atau kendaraan dari taman safari jika ingin mengunjungi serta melihat jenis fauna dan flora di dalamnya. Di taman safari, ruang gerak hewan lebih bebas karena daerahnya yang luas.
3. Taman hutan ruya adalah taman hutan yang sebagian masih habitat asli, dan sebagian telah di perbarui dengan lingkungan buatan. Taman hutan raya mengkhususkan pada konservasi koleksi tumbuhan. Ciri- ciri hutan raya adalah mempunyai koleksi tumbuhan yang banyak serta unik, mempunyai wilayah yang luas, serta masih memiliki keindahan habitat aslinya.