Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan tersebut terutama dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya, ekonomi, dan jenis kelamin. Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa.
Gambaran keberagaman bangsa Indonesia dapat kita lihat dari ras, dan suku dengan memperhatikan warna kulit, bentuk rambut dan lain lain. Gambaran keberagaman bangsa Indonesia dapat kita lihat dari sosial budaya, sedangkan dari seni sebagai hasil dari kebudayaan dapat kita lihat dari tarian dan nyanyian. Yang semuanya terbingkai dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika Sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bahwa berbagai agama di Indonesia sejak dahulu kala berkembang dan berdampingan secara damai.
1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
Keberagaman di Indonesia disebabkan oleh keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan letaknya saling berjauhan. Nenek moyang kita dahulu menetap di daerah yang terpisah sehingga mengembangkan kebudayaannya sendiri-sendiri. Secara umum keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
- Letak strategis wilayah Indonesia. Letak Indonesia yang strategis mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur perdagangan internasional. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
- Kondisi negara kepulauan. Negara Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang secara fisik terpisah-pisah. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, serta peranan laki-laki dan perempuan.
- Perbedaan kondisi alam. Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, dan laut mengakibatkan perbedaan masyarakat.
- Keadaan transportasi dan komunikasi. Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam yang sulit.
- Penerimaan masyarakat terhadap perubahan. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap bertahan pada budaya sendiri.
No. | Faktor Penyebab | Keberagaman yang Terjadi |
---|---|---|
1. | Letak strategis wilayah Indonesia | Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa. |
2. | Kondisi negara kepulauan | Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, peran laki-laki dan perempuan, dan kepercayaan atau agama. |
3. | Perbedaan kondisi alam. | Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan. |
4. | Keadaan transportasi dan komunikasi. | Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, walaupun jarak dan kondisi alam yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas juga memjadi penyebab keberagaman masyarakat Indonesia. |
5. | Penerimaan masyarakat terhadap perubahan | Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat yang tetap bertahan pada budaya sendiri, tidak mau menerima budaya luar. |
2. Keberagaman Suku
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa berarti sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Jadi, suku bangsa merupakan gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal serta kebudayaan.
Keberagaman bangsa Indonesia, diakibatkan oleh jumlah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Menurut penelitian Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Antarsuku bangsa di Indonesia memiliki berbagai perbedaan dan itulah yang membentuk keanekaragaman di Indonesia.
No. | Suku Bangsa | Uraian |
---|---|---|
1. | Suku Jawa |
|
2. | Suku Sunda |
|
3. | Suku Betawi |
|
4. | Suku Batak |
|
5. | Suku Aceh |
|
Kesimpulan :
Keberagaman suku bangsa dan budaya tidak menghalangi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Hal itu akan terwujud apabila ada sikap toleran yang dimiliki oleh setiap warga negara.
3. Keberagaman Agama dan Kepercayaan
Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke-13. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.
No. | Agama | Uraian |
---|---|---|
1. | Agama Islam |
|
2. | Agama Kristen |
|
3. | Agama Katholik |
|
4. | Agama Hindhu |
|
5. | Agama Budha |
|
6. | Agma Khonghucu |
|
Kesimpulan :
Adanya keragaman agama tidak boleh menjadi penghambat dalam pergaulan. Setiap pelajar harus mengembangkan sikap toleran, hormat menghormati, dan bekerja sama antarpemeluk agama serta kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terwujud kerukunan hidup.
4. Keberagaman Ras
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang lain.
No. | Ras | Uraian |
---|---|---|
1. | Mongoloid |
|
2. | Negroid |
|
3. | Ras Khusus |
|
4. | Kaukasoid |
|
Kesimpulan :
Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan konflik yang tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tetapi juga merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, setiap warga negara harus menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian.
5. Keberagaman Antargolongan
Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya. Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua ciri atau dua titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal, ditandai dengan adanya lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
No. | Antargolongan | Uraian |
---|---|---|
1. | Ukuran Kekayaan | Ukuran kekayaan adalah kepemilikan harta benda seseorang dilihat dari jumlah dan materiil saja. Biasanya orang yang memiliki harta dalam jumlah yang besar akan menempati posisi teratas dalam penggolongan masyarakat berdasarkan kriteria ini. Golongan berdasarkan ukuran kekayaan yaitu Si Kaya dan Si miskin. |
2. | Ukuran kekuasaan dan wewenang | Ukuran kekuasaa dan wewenang adalah kepemilikan kekuatan atau power seseorang dalam mengatur dan menguasai sumber produksi atau pemerintahan. Biasanya ukuran ini dikaitkan dengan kedudukan atau status sosial seseorang dalam bidang politik. Golongan berdasarkan kekuasaan dan wewenang yaitu penguasa dan rakyat. |
3. | Ukuran kehormatan | Ukuran kehormatan dapat diukur dari gelar kebangsawanan atau dapat pula diukur dari sisi kekayaan materiil. Orang yang mempunyai gelar kebangsawanan yang menyertai namanya, seperti raden, raden mas, atau raden ajeng akan menduduki strata teratas dalam masyarakat. Golongan berdasarkan ukuran kehormatan yaitu Ningrat dan jelata. |
4. | Ukuran ilmu pengetahuan | Ukuran ilmu pengetahuan artinya ukuran kepemilikan seseorang atau penguasaan seseorang dalam hal ilmu pengetahuan. Kriteria ini dapat pula disebut sebagai ukuran kepandaian dalam kualitas. Berdasarkan ukuran ini, orang yang berpendidikan tinggi, misalnya seorang sarjana akan menempati posisi teratas dalam stratifikasi sosial di masyarakat. Golongan berdasarkan ilmu pengetahuan yaitu cendekiawan dan awam. |
Kesimpulan :
Meskipun berbeda-beda golongan namun seluruh warga negara hidup dalam satu ikatan yang kuat, tanah air Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan ciri bangsa Indonesia harus selalu dilestarikan dan dijadikan dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.