Tahukah kamu bahwa bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran wajib di beberapa negara maju di dunia? Hal ini tidak lepas dari karakter yang ada dalam bahasa Indonesia yang dianggap cukup sulit untuk dipelajari, lho. Yup, faktanya, bahasa Indonesia merupakan salah satu jenis bahasa paling kompleks di dunia.
Ulasan mengenai bahasa yang dicatat dalam Auto Lingual mengungkap bahwa sebenarnya bahasa Indonesia masih tidak terlalu sulit untuk dipelajari. Namun, ada banyak bagian bahasa atau kata di dalam bahasa Indonesia yang memang tidak mudah untuk dipahami bagi kebanyakan orang asing. Bagian-bagian inilah yang dinilai sangat menantang bagi mereka.
Nah, menurut pengalaman penulis dalam berkomunikasi dengan beberapa teman dari negara asing, bahasa Indonesia dianggap rumit namun cukup menantang dan menarik untuk dipelajari. Kira-kira kenapa bahasa Indonesia dianggap sulit bagi mereka, ya? Ini beberapa alasannya.
1. Ada perbedaan mendasar antara bahasa baku dengan bahasa sehari-hari
"Apakah anda sudah makan?" dan "Lu dah makan, belum?" adalah dua jenis kalimat tanya yang memiliki maksud yang sama. Bagi kita orang Indonesia, tentu saja kita dapat dengan mudah mengerti maksud dari kalimat tersebut. Yup, meskipun keduanya bermaksud sama, namun untuk kalimat kedua bukanlah bahasa baku sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Namun, sayangnya, bagi kebanyakan orang asing yang tengah belajar berbahasa Indonesia, jenis kalimat tidak baku ini sangat amat sulit untuk dipelajari. Ada banyak jenis tatanan bahasa tidak baku dalam percakapan orang Indonesia sehari-hari. Bahkan, terkadang, bahasa Indonesia yang diucapkan juga bercampur dengan bahasa daerah.
Laman Mastering Bahasa menulis bahwa bahasa Indonesia memang cukup kompleks untuk dipelajari karena terkadang membutuhkan imajinasi dalam mengungkapkan sebuah maksud. Bagi sebagian orang, belajar bahasa Indonesia memang mudah. Namun, bagi sebagian besarnya, mengaku cukup kesulitan dalam memahami maksud dan konteks dari bahasa Indonesia.
2. Bahasa Indonesia sangat kaya akan imbuhan
Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa yang memiliki banyak imbuhan jika dibandingkan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini. KBBI menjelaskan bahwa imbuhan dapat diartikan sebagai partikel bubuhan yang digunakan pada kata dasar, bisa berupa awalan, sisipan, atau pun akhiran.
Nah, bagi banyak orang asing, imbuhan ini sangat sulit untuk dipelajari. Mungkin dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menguasai penggunaan imbuhan dengan tepat sesuai dengan kaidah yang benar. Secara mendasar, imbuhan diberikan untuk mempertegas maksud dan konteks dalam sebuah kata baku.
Kata pukul, misalnya, bisa memiliki banyak maksud dan arti jika diberikan imbuhan. Kata dasar pukul tersebut bisa dijadikan memukul, dipukul, pemukul, memukuli, dipukuli, dipukulkan, memukulkan, terpukul, pukulan, pemukulan, dan berpukul-pukulan. Bayangkan saja, hanya satu kata dasar bisa memiliki arti dan maksud yang sangat luas tergantung dari imbuhannya.
3. Bahasa Indonesia juga memiliki banyak kata yang bersifat multitafsir
Memiliki banyak kata yang bersifat multitafsir atau penafsiran ganda merupakan salah satu ciri dari bahasa Indonesia. Contohnya kata bisa. Kata bisa ini dapat diartikan sebagai sanggup atau mampu melakukan sebuah tugas tertentu. Akan tetapi, dalam dunia fauna, kata bisa justru merujuk pada racun yang ada pada reptil, misalnya bisa ular.
Ada lagi, misalnya kata cacah. Dalam matematika, bilangan cacah diartikan sebagai himpunan bilangan bulat yang tidak negatif. Di lain sisi, kata cacah rupanya juga merujuk pada kegiatan memotong dan mencencang daging. Bahkan, cacah juga bisa diartikan sebagai proses pembuatan tato pada kulit manusia.
Nah, banyaknya kata dalam bahasa Indonesia yang mengandung penafsiran ganda ini, membuat mayoritas orang asing cukup kesulitan dalam memahami percakapan berbahasa Indonesia secara kontekstual. Apalagi jika kata-kata unik tersebut dikombinasikan dengan imbuhan, konteksnya akan semakin sulit untuk dipahami.
4. Bercampur dengan bahasa daerah
Menurut studi dan penelitian yang ditulis dalam laman SBS dan Ethnologue, negara Indonesia merupakan negara kedua dengan kekayaan bahasa daerah terbanyak di dunia. Ya, Indonesia memiliki 707 hingga 722 jenis bahasa daerah yang berbeda. Peringkat ini hanya dilampaui oleh Papua Nugini dengan 840 hingga 852 jenis bahasa daerah yang berbeda.
Itu sebabnya, Indonesia memiliki bahasa pemersatu dan sudah dijadikan bahasa utama (resmi) di seluruh nusantara, yakni bahasa Indonesia. Nah, uniknya, kita sering berkomunikasi dengan sesama orang Indonesia justru dengan bahasa yang dicampur dengan bahasa daerah.
Bagi kita orang Indonesia, tentu saja cara berkomunikasi seperti ini dianggap mengasyikkan dan akan semakin mempererat persaudaraan. Namun, bagi kebanyakan orang asing, penggunaan bahasa Indonesia yang terkadang bercampur dengan bahasa daerah adalah kesulitan tersendiri dan bahkan tidak sanggup untuk mereka pelajari.
5. Sebuah narasi bisa terbangun dengan baik jika bahasa Indonesia digabungkan dengan kerangka imajinatif
Ini hebatnya orang Indonesia. Dengan bahasa yang kompleks yang terkadang bercampur dengan bahasa daerah, kita bisa membangun sebuah narasi dan jalan cerita sambil membayangkan bagaimana narasi tersebut bisa ada. Itu sebabnya, kebanyakan dari kita akan berkomunikasi dengan bahasa yang dikombinasikan dengan ekspresi wajah.
Misalnya, ketika kita sedang membicarakan sebuah kejadian, maka kejadian tersebut bisa kita narasikan ke alam imajinasi melalui bahasa resmi, bahasa daerah, ekspresi wajah, dan bahkan kosakata slang yang akan membangun cerita tersebut. Hal ini agak sulit dilakukan oleh orang asing jika mereka tidak menjiwai bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Keragaman dalam berbahasa, termasuk di Indonesia, bisa menjadi sebuah kelebihan tersendiri. Namun, di sisi lain, kondisi tersebut rupanya dianggap sebagai kerumitan bagi banyak orang asing yang ingin mendalami bahasa Indonesia dengan lebih baik. Jadi, kita harus bangga dengan bahasa Indonesia karena orang asing pun bersusah payah untuk mempelajarinya.
Nah, itulah beberapa alasan ilmiah yang membuat bahasa Indonesia dianggap sulit dipelajari bagi kebanyakan orang asing. Hal ini juga yang membuat bahasa Indonesia dimasukkan sebagai kurikulum di berbagai universitas negara-negara lain. Tentunya, kita harus bangga dalam berbahasa Indonesia, ya!