Di dunia ini tidak ada dua individu yang benar - benar sama. Setiap individu memiliki ciri - ciri khusus yang menyebabkan individu satu berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan ini menunjukkan adanya biodiversitas atau keanekaragaman makhluk hidup di bumi ini.
A. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup merupakan pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya.
B. Tujuan Dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan objek studi yang beraneka ragam, yaitu dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri dan sifat yang ada. Dengan adanya klasifikasi maka manfaatnya adalah untuk memudahkan bagi kita untuk mempelajari makhluk hidup yang beraneka ragam, misalnya untuk mengetahui :
- Hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
- Manfaat makhluk hidup bagi manusia
- Cara menjaga kelestarian makhluk hidup tersebut
C. Macam-Macam Klasifikasi Makhluk Hidup
1. Sistem Artifisial (sistem buatan)
Sistem ini berdasarkan pada persamaan ciri morfologi yang mudah dilihat. Contoh :
- Tumbuhan berspora dikelompokan menjadi lumut, paku-pakuan dan jamur
- Tumbuhan berbiji dikelompokan menjadi monokotil (padi, jagung) dan dikotil (mangga, rambutan)
- Tumbuhan yang dikelompokan sebagai pohon (kedongdong, durian), perdu (kembang merak) dan semak (melati)
2. Sistem Alamiah
Sistem ini berdasarkan pada banyak sedikitnya persamaan sifat-sifat morfologi, anatomi dan fisiologi. Contoh :
- Hewan berkaki empat : gajah, kerbau, sapi
- Tumbuhan berbunga : mawar, melati, ros
- Hewan bersayap : serangga, burung
3. Sistem Filogenetik
Sistem ini berdasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan (evolusi), yang mencerminkan urutan perkembangan antara satu tingkatan (takson) dengan tingkatan lain. Makin banyak persamaan maka makin dekat kekerabatannya dan makin sedikit persamaan, maka makin jauh kekerabatannya. Contoh :
- Tanaman singkong, karet, serat tanaman jarak dimasukan ke dalam satu family Euphorbiaceae karena dapat menghasilkan getah
- Ikan hiu dan ikan pari dimasukan ke dalam kelompok Chondrihtyes karena tubuhnya disusun atas tulang rawan
D. Urutan Tingkat Takson
MANUSIA |
BUAH MANGGA |
||
Urutan Takson |
Nama Takson |
Urutan Takson |
Nama Takson |
Kingdom |
: Animalia |
Kingdom |
: Plantae |
Filum |
: Chordata |
Divisi |
: Spermatophyta |
Classis |
: Mamalia |
Sub Divisi |
: Angiospermae |
Ordo (bangsa) |
: Primata |
Classis |
: Dicotyledoneae |
Famili (keluarga) |
: Hominidae |
Ordo (bangsa) |
: Sapindales |
Genus (marga) |
: Homo |
Famili (keluarga) |
: Anacardiaceae |
Spesies (jenis) |
: sapiens |
Genus (marga) |
: Mangifera |
Spesies (jenis) |
: indica |
- kelompok makhluk hidup yang memiliki sedikit persamaan berada pada jenjang takson yang lebih tinggi, semakin sedikit persamaan ciri antara makhluk hidup, semakin jauh kekerabantannya
E. Tata Nama Makhluk Hidup
Pada tahun 1.735 Carolus Linnaeus menciptakan sistem tata nama dengan tujuan untuk mempermudah komunikasi antar ilmuan biologi mengenai suatu jenis makhluk hidup. Tata nama tersebut dekenal dengan sebutan binomial nomenklatur atau tata nama ganda. Berikut kaidah dalam penulisan nama ilmiah
- Menggunakan bahasa Latin (Yunani) atau yang sudah dilatinkan.
- Terdiri dari dua kata, dimana kata pertama diawali dengan huruf kapital (menunjukan genus) dan kata kedua diawali dengan huruf kecil (menunjukan spesies).
- Penulisan dilakukan dengan cara membuat dua garis bawah terpisah jika ditulis dengan tangan atau dengan huruf miring jika diketik dengan computer. (Solanum lycopersicum atau Solanum lycopersicum).
- Nama penemu ditulis dengan singkatan atau ditulis lengkap di belakang nama petunjuk sepsies. Nama penemu ditulis dengan awal huruf besar dan tidak digaris bawahi atau tidak disectak miring.
F. Alternatif Sistem Klasifikasi
1. Sistem Dua Kingdom
Pengelompokannya berdasarkan bisa tidaknya makhluk hidup membuat makanan. Makhluk hidup yang bisa membuat makanannya sendiri (autotrof) dikelompokan ke dalam Kingdom Plantae (tumbuhan), sedangkan makhluk hidup yang tidak bisa membuat makanannya sendiri (heterotrof) dikelompokan ke dalam Kingdom Animalia (hewan).
- Kingdom Plantae
- Kingdom Animalia
2. Sistem Tiga Kingdom
Muncul setelah ditemukannya mikroskop. Akibatnya ditemukan mikroorganisme yang menyerupai hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup tersebut dikelompokan sendiri kedalam Kingdom Protista.
- Kingdom Protista
- Kingdom Plantae
- Kingdom Animalia
3. Sistem Empat Kingdom
Muncul setelah berkembangnya teknik dan alat penelitian yang lebih canggih misalnya mikroskop elektron. Akibatnya dapat menjelaskan mengenai struktur dalam sel, misalnya ada tidaknya membran inti. Makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti disebut prokariotik dan dikelompokna ke dalam Kingdom Monera, sedangan makhluk hidup yang memiliki membran inti disebut eukariotik.
- Kingdom Monera
- Kingdom Protista
- Kingdom Plantae
- Kingdom Animalia
4. Sistem Lima Kingdom
Pada tahun 1969 R.H.Whittaker memisahkan jamur dari kingdom plantae berdasarkan adanya perbedaan ciri struktur sel dan cara memperoleh makanannya. Jamur dikelompokan sendiri ke dalam Kingdom Fungi.
- Kingdom Monera
- Kingdom Protista
- Kingdom Fungi
- Kingdom Plantae
- Kingdom Animalia
5. Sistem Enam Kingdom
Carl Woese tahun 1970an menemukan Archaebacteria berbeda dengan Eubacteria (bakteri) dalam kingdom monera. Archaebacteria lebih mendekati makhluk eukariot.
- Kingdom Eubacteria (bakteri)
- Kingdom Archaebacteria
- Kingdom Protista
- Kingdom Fungi
- Kingdom Plantae
- Kingdom Animalia
G. Determinasi (Indentifikasi)
Pengenalan suatu makhluk hidup dilakukan dengan cara mengamati persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya. Biasanya yang paling mudah diamati adalah persamaan/perbedaan dari morfologinya. Determinasi (indentifikasi) dapat dilakukan dengan cara ingatan, bantuan orang lain, spesimen acuan, pustaka atau computer.
Determinasi (indentifikasi) biasanya dilakukan dengan menggunakan kunci dikotom. Kunci dikotom terdiri sederetan bait yang diberi nomor dan setiap bait terdiri dari dua baris yang disebut penuntun. Penuntun berisi ciri yang bertentangan satu dengan yang lainnya dan ditandai dengan huruf.