HAMPIR dua bulan ini skuat Garuda Select tinggal di Inggris. Menimba ilmu sepak bola lewat latihan dan uji coba.
Namun beberapa minggu terakhir aktivitas menjadi terbatas, karena lockdown COVID-19.
Dari sisi adaptasi para pemain dengan kehidupan di Inggris relatif lancar. Yang pertama-tama pasti beradaptasi dengan cuaca dan makanan.
Apalagi mereka datang saat musim dingin. Jadi peralihan dari negara tropis ke dingin, pasti memberi pekerjaan ekstra. Hanya mereka mulai terbiasa.
Begitu pula dengan makanan. Para pemain sekarang mulai akrab dengan makanan ala barat atau western food.
Roti, daging, ayam, ikan, kentang, scrambled eggs, kacang-kacangan, sereal, sayuran, hingga susu, menjadi menu makanan sehari-hari.
Tentu tidak ada soto, bakso, mie ayam, sate, gulai, dan lain-lain makanan khas Indonesia lainnya.
"Pertama tiba di Inggris rasanya memang beda jauh. Apalagi saya yang baru pertama kali merasakan makanan barat seperti ini. Tapi lama-kelamaan terbiasa," kata Daniel Naa, pemain Garudal Select III.
Tim pelatih Garuda Select sangat selektif dalam memilih menu makanan buat para pemain. Semua harus pas dengan nutrisi yang dibutuhkan pemain.
"Menjadi atlet hebat tidak cukup hanya berlatih, tapi gizi juga wajib diperhatikan. Soal makanan selalu ada koordinasi dengan koki hotel, untuk menyediakan menu berprotein dan karbohidrat rendah lemak," kata Jake Fitzsimmons, pelatih fisik Garuda Select.***