Beras yang akan dimasak harus dicuci terlebih dahulu untuk melunturkan kotoran-kotoran seperti debu dan sekam yang masih melekat di beras. Banyak orang hanya membuang air bekas cucian tersebut begitu saja. Padahal, salah satu manfaat air bekas cucian beras adalah untuk menyiram tanaman.
Air bekas cucian beras mengandung beberapa nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga bisa membuat pertumbuhan tanaman menjadi lebih subur. Selain nutrisi, di dalam air ini juga mengandung beberapa jenis bakteri yang bermanfaat untuk tanaman.
Di dalam air beras mengandung 90 persen karbohidrat berupa pati, vitamin, mineral, dan protein. Kandungan protein yang terdapat di dalam air tersebut berkisar 80 persen. Protein tersebut disebut sebagai protein glutein.
Kandungan karbohidrat di dalam air cucian beras disebut mampu merangsang pertumbuhan hormon tumbuh seperti auksin, gibbereline, dan alanine. Ketiga hormon tersebut bertugas untuk merangsang pertumbuhan pucuk daun dan mengangkut makanan ke seluruh bagian tanaman.
Di dalam air beras juga terkandung mikrobiologi yang dapat melawan bakteri jahat/pathogen yang menyerang tanaman. Bakteri tersebut juga bisa mengganggu pertumbuhan sel telur hama kutu sehingga telur tersebut pecah sebelum waktunya.
Jika dilihat dari manfaatnya, air bekas cucian beras bisa disebut sebagai pupuk cair hayati yang dapat melindungi kesehatan tanaman dan membuat pertumbuhannya semakin subur.
Untuk mengaplikasikan air beras, Anda harus menampung air tersebut dalam wadah dan diamkan selama 1—2 menit. Masukkan air yang sudah didiamkan ke botol mineral agar lebih mudah disiramkan ke tanaman. Siramkan air beras ke bagian tanah di halaman atau media tanam di dalam pot.
Pemberian air cucian beras sebaiknya tidak dilakukan pada bagian daun dan bunga. Pasalnya, air tersebut bisa menyebabkan bercak-bercak putih pada bunga atau daun sehingga dapat menghilangkan estetika tanaman.
Selain untuk tanaman, ternyata kandungan vitamin di dalam air bekas cucian beras juga bermanfaat untuk kecantikan tubuh. Petani wanita di Cina, Jepang, dan beberapa negara Asia lainnya sudah sering menggunakan air tersebut untuk mandi.